Dalam rangka partisipasi pengembangan UMKM, berbagai fasilitas telah diberikan oleh Bank Indonesia antara lain berupa penyediaan informasi melalui website Bank Indonesia. Diawali dengan penyediaan Sistem Informasi Pengembangan Usaha Kecil atau dikenal dengan isitilah SIPUK pada tahun 1998. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, maka pada tahun 2008, SIPUK lebih dikembangkan menjadi Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI).
Selanjutnya, sebagai langkah penyempurnaan untuk kemudahan pengguna dan penyesuaian kebutuhan masyarakat, maka diluncurkan microsite terbaru sebagai pengganti DIBI yaitu Info UMKM. Beberapa penyempurnaan dari DIBI yaitu :
- Perubahan nama dan lokasi
- Perubahan nama microsite menjadi lebih fokus pada UMKM : dari semula DIBI (Data dan Informasi Bisnis Indonesia) diubah menjadi Info UMKM.
- Pergeseran tata letak dalam website BI agar lebih strategis, posisi digeser dari kiri bawah menjadi langsung terlihat saat web BI dibuka (berdampingan dengan menu Investor Relation Unit).
- Pemurnian content
Informasi yang tidak terkait langsung dengan pengembangan UMKM di DIBI dipindahkan ke menu lain di halaman utama website Bank Indonesia, yaitu Kajian Ekonomi Regional (KER) akan direlokasi ke menu Publikasi dan Statistik Ekonomi Daerah (SEKDA) yang selama ini terdapat di Statistik dan juga DIBI, hanya akan terdapat di menu Statistik. - Penambahan Sub Menu UMKM Baru
Terdapat beberapa menu baru antara lain sentra UMKM (saat ini terdapat 20 sentra yang terdiri dari 268 UMKM dan akan terus bertambah) serta kisah sukses UMKM. Menu baru ini diharapkan dapat menjadikan website Info UMKM Bank Indonesia sebagai fasilitator antara pembeli dan penjual secara virtual dan memberikan inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya. Adapun menu yang selama ini ada di DIBI seperti komoditi unggulan, pola pembiayaan, statistik kredit UMKM, data base profil UMKM, dll tetap akan ada dalam Info UMKM. - Bahasa yang user friendly dan layout yang lebih mudah bagi pengguna
Untuk lebih memudahkan pengguna, maka info UMKM menggunakan bahasa populer. Selain itu, untuk mengakomodir hasil penelitian dari KBI yang terkait dengan pengembangan UMKM, disediakan submenu khusus Penelitian Regional yang ditampilkan dalam bentuk peta yang menarik.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.