Dalam sejarahnya, indikator yang paling memengaruhi inflasi di Tanah Air adalah bahan makanan. Namun, di luar itu ada juga indikator lain, seperti emas, yang belakangan ini harganya terus melambung. Seberapa besarkah emas memengaruhi inflasi ?
Pengaruh kenaikan harga emas terhadapi tingkat inflasi di Indonesia tidak besar, sangat jauh bila dibanding dengan bobot makanan, yang dampaknya demikian terasa kala tahun lalu pemerintah kesulitan menjaga pasokan bahan pokok.
“Dalam hitungan index CPI (consumer price index), bobot emas kecil, yang paling besar itu kan makanan, sekitar 20%. jadi dampak kenaikan harga emas terhadap inflasi di Indonesia relatif kecil,” tutur Pengamat Ekonomi Standard Chartered Fauzi Ichsan. Menurutnya, kendati kenaikan harga emas sangat tajam, hal tersebut tidak akan berlangsung lama. Selama Agustus, lanjutnya, emas mengalami overbought (kelebihan pembelian), sementara bursa saham oversold (kelebihan penjualan), sehingga dalam waktu dekat akan terjadi koreksi.“Akan ada koreksi. Akan ada titik equilibrium (keseimbangan) baru di mana harga emas akan melemah kembali, sementara harga bursa saham akan seimbang,” tandasnya.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, inflasi Indonesia tahun ini benar-benar akibat pengaruh dari beberapa komoditas, utamanya bahan pangan, adapun di luar komoditas yang memengaruhi adalah emas, namun tidak besar.“Inflasi bulan Agustus 0,8%, lebih kuat karena memang menjelang lebaran. Tetapi kita melihat inflasi sampai akhir tahun akan menurun.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.