Sudah hampir sepekan kita melangkah memasuki tahun baru 2009. Apa rencana anda di tahun ini? Saya yakin banyak diantara anda yang sudah membuat resolusi baru yang berkaitan dengan rencana kehidupan anda setahun kedepan seiring dengan pergantian tahun.
Nah, bukan bermaksud mengikuti atau meniru kebiasaan banyak acara infotainment di televisi setiap tahun baru — yang paling senang meminta gambaran kehidupan artis dari para peramal kondang — kalau pada hari pertama di tahun 2009 ini saya juga ingin berbagi dengan anda mengenai gambaran dunia kerja di tahun 2009 dari kacamata saya yang kebetulan banyak berhubungan dengan berbagai perusahaan lokal maupun multinasional menyangkut soal ketenagakerjaan.
Tahun 2008 yang baru saja kita lewati sebetulnya berjalan baik selama delapan bulan pertama, tapi memasuki bulan September goncangan krisis finansial yang bermula dari Amerika Serikat telah mulai merambah ke berbagai perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Ada beberapa sektor bisnis/industri yang terkena dampak paling parah dan sepertinya di tahun 2009 ini diprediksi tidak akan melakukan rekrutmen dalam skala besar di Indonesia, diantaranya:
1. Pertambangan
Sektor pertambangan mendapatkan pukulan keras dengan merosotnya harga berbagai komoditi pertambangan selama tahun 2008 yang lalu.
Dengan merosotnya harga komoditi tambang, otomatis keuntungan yang diperoleh semakin menurun dibandingkan keuntungan di tahun 2007 ketika harga komoditi tambang sedang tinggi-tingginya. Banyak perusahaan tambang yang kini mulai mengurangi kapasitas produksi untuk mencegah harga komoditi semakin turun lagi dan juga melakukan efisiensi di segala bidang (termasuk melakukan PHK) untuk menekan overhead cost.
Bila itu masih belum cukup, sektor pertambangan makin mendapatkan tekanan di tahun 2009 ini dengan rencana pemerintah memberlakukan secara efektif UU Mineral dan Batubara yang penuh dengan kontroversi dan sepertinya justru menjadi kontra produktif dengan tujuan awal pemerintah yang ingin meningkatkan investasi di sektor pertambangan.
2. Manufaktur
Manufaktur merupakan sektor yang sangat rentan terhadap PHK karena bersifat padat karya dan padat modal. Dengan semakin rendahnya permintaan baik dari dalam maupun luar negeri akibat krisis finansial dan tingginya kurs US dollar terhadap rupiah, tentunya ini berdampak negatif pada operasional perusahaan.
Saya memprediksi akan semakin banyak perusahaan manufaktur di Indonesia yang melakukan PHK massal di tahun 2009 ini, apalagi bila kondisi perekonomian dunia tidak menunjukkan tanda-tanda kearah perkembangan yang bisa memberikan rasa optimis bagi para pelaku usaha di sektor ini dalam enam bulan pertama.
Perkecualian adalah pada industri manufaktur yang memproduksi consumer goods, karena saya melihat dari semua industri manufaktur, consumer goods-lah yang level permintaannya di pasar relatif tetap stabil.
3. Minyak dan Gas Bumi
Meskipun turunnya harga minyak dunia yang kini sudah di bawah level US$40 per barel sedikit banyak akan berpengaruh pada keuntungan yang diperoleh perusahaan minyak di berbagai belahan dunia, tapi dibandingkan dengan kedua sektor yang saya sebutkan sebelumnya, dampak krisis ini tidak akan terlalu berpengaruh secara signifikan.
Proses eksploitasi migas akan terus berlangsung dan kebutuhan tenaga kerja juga akan terus ada. Hanya saja di tahun 2009 ini rekrutmen tenaga kerja untuk sektor migas di Indonesia tidak akan bersifat besar-besaran, karena prioritas akan diberikan kepada para tenaga spesialis yang telah berpengalaman minimal lima tahun atau lebih di sektor migas.
Berbeda dengan di Amerika Serikat dimana sektor jasa keuangan merupakan pemicu terjadinya krisis keuangan secara global, saya pikir di Indonesia sektor jasa keuangan di tahun 2009 ini (sebagaimana di tahun 2008) justru akan tetap bisa survive dan tidak akan merasakan dampak separah di Amerika Serikat sana, kecuali bagi beberapa perusahaan jasa keuangan yang bergerak di bidang leasing, atau perusahaan jasa keuangan yang berafiliasi / cabang dari kantor pusat yang berkedudukan di Amerika Serikat.
Meski gambaran secara umum yang saya beberkan disini sepertinya tidak terlalu bagus, tapi anda tidak perlu terlalu kuatir. Prediksi ini hanyalah pandangan dari saya yang juga adalah manusia biasa, tidak perlu 100% dipercaya, karena hanya Tuhan-lah yang tahu segalanya.
Yang terpenting sekarang adalah menjawab sebuah pertanyaan krusial, “Apa yang akan anda lakukan di tahun 2009 ini untuk meningkatkan kualitas kompetensi profesional dan meningkatkan kontribusi positif anda kepada perusahaan?”
Kalau anda bisa menjawab dan melakukan persis seperti apa yang anda utarakan dalam jawaban anda tersebut, percayalah bahwa krisis perekonomian global separah apapun tidak akan bisa mengancam keberlangsungan karir anda dalam jangka panjang.
Selamat Tahun Baru 2009, semoga kesuksesan dan kebahagiaan bisa kita dapatkan di tahun ini.
Link terkait : http://suryosumarto.com
15 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.