26 Desember 2010

Kementrian Lingkungan Hidup dan Bank Indonesia Dorong Praktek Green Banking

Gubernur BI (Bank Indonesia) Darmin Nasution dan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta menandatangani Kesepakatan Bersama mengenai Koordinasi Peningkatan Peran Perbankan dalam rangka Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada 17 Desember 2010 di Jakarta. Kesepakatan yang akan berlaku selama 3 tahun, dilatarbelakangi oleh meningkatnya kesadaran dunia untuk menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan pada berbagai industri, termasuk industri perbankan. Ruang lingkup koordinasi meliputi antara lain penyiapan perangkat hukum, penyediaan informasi, penyelenggaraan edukasi dan sosialisasi, serta penelitian bersama.

"Prinsip sustainable development memastikan bahwa pembangunan harus seimbang antara perekonomian, kehidupan sosial, serta pelestarian lingkungan hidup (profit, people, planet). Kesepakatan mengenai 'Green Banking' ini sejalan dengan keputusan strategis pertemuan internasional Perubahan Iklim di Cancun, Meksiko minggu lalu tentang pembentukan "green climate fund". Dalam konteks ini lembaga keuangan perbankan menjadi salah satu pilar penting dalam mainstream pembangunan berkelanjutan.

Pemerintah melalui Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengakomodasi instrumen ekonomi lingkungan agar menjadi pertimbangan dalam konteks ekonomi. Saat ini sedang disiapkan Rancangan Peraturan Pemerintahnya. "Salah satu instrumen tersebut berkaitan dengan Sistem Lembaga Keuangan yang ramah lingkungan", sambung Hatta.

Sementara itu Darmin Nasution dalam sambutannya mengatakan bahwa Praktek Green Banking ini merupakan bentuk kontribusi aktif perbankan pada upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. "Bank Indonesia sebagai otoritas perbankan juga sudah melakukan langkah strategis ke depan terkait isu lingkungan hidup. Kebijakan Green Banking yang segera akan diluncurkan sebagai Peraturan Bank Indonesia akan memastikan bank sebagai lembaga pembiayaan mempertimbangkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan juga kemampuan dalam mengelola risiko kredit yang berdampak pada lingkungan hidup", tambah Darmin.

24 Desember 2010

Bank Indonesia (BI) meluncurkan Inisiatif BPD Regional Champion (BRC)

Dalam rangka penguatan struktur perbankan, Bank Indonesia (BI) meluncurkan Inisiatif BPD Regional Champion (BRC) pada tanggal 21 Desember 2010 di Jakarta. Peluncuran BRC ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama dari 26 BPD seluruh Indonesia yang didukung oleh Gubernur Provinsi dan Ketua DPRD Tingkat I sebagai pemegang saham utama BPD di masing-masing daerah dan disaksikan oleh Wakil Presiden Boediono dan Gubernur BI Darmin Nasution. BRC terdiri atas 3 Pilar Utama yaitu (1) menjaga dan meningkatkan ketahanan perbankan (2) peran sebagai agent of regional development dan (3) peningkatan kemampuan melayani masyarakat khususnya di daerah.

Darmin Nasution dalam sambutannya mengatakan bahwa berdasarkan angka statistik perbankan Indonesia, selama kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir, pangsa BPD terhadap total Perbankan Indonesia menunjukan peningkatan. Dalam periode Desember 2005 hingga Oktober 2010, pangsa aset BPD meningkat dari 7,2% menjadi 8,9%, pangsa DPK meningkat dari 7,6% menjadi 9,4%, demikian pula pangsa kredit meningkat dari 6,5% menjadi 8,5%, sedangkan share jumlah kantor turun dari 13,4% menjadi 10,4%. Menurut Darmin peluang peningkatan yang lebih besar masih terbuka lebar, tentu pencapaiannya memerlukan kesungguhan dan kerja keras memanfaatkan seluruh potensi yang kita miliki.

Dalam kerangka itu, BI akan lebih mengefektifkan peran Kantor Bank Indonesia (KBI) di setiap daerah untuk bersama dengan pemangku kepentingan memperkuat dan meningkatkan peran BPD. “Penguatan BPD bersama dengan program pemantauan inflasi daerah serta pengembangan kluster ekonomi potensial daerah yang bersinergi satu sama lainnya ditujukan untuk kepentingan kemajuan perekonomian daerah,” sambung Darmin. Inisiatif BPD ini merupakan salah satu dari pelaksanaan Revisi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang ditujukan untuk memperkuat struktur perbankan nasional sebagai bagian menjaga kestabilan sistem keuangan Indonesia. Darmin menguraikan lebih jauh mengenai Pilar Inisiatif BPD Regional Champion sebagai berikut :

  • Untuk mewujudkan Pilar 1, ketahanan kelembagaan yang kuat, BPD berkomitmen untuk meningkatkan permodalan, meningkatkan efisiensi guna mencapai tingkat profitabilitas yang memadai didukung sehingga dapat memberikan kredit dengan suku bunga yang kompetitif kepada masyarakat.
  • Dalam perannya sebagai Agent of Regional Development yang merupakan Pilar ke-2 BPD menargetkan porsi yang lebih besar untuk kredit pada sektor-sektor produktif dan meningkatkan fungsi intermediasi khususnya UMKM melalui kerjasama dengan BPR baik melalui linkage program maupun menjadi APEX bank.
  • Sebagai bentuk peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat sebagai Pilar ke-3, BPD akan memiliki program standarisasi dan peningkatan kualitas SDM yang ditunjang perluasan jaringan kantor untuk mendukung terwujudnya sistem keuangan yang inklusif (financial inclusion) dengan meningkatkan akses seluas luasnya kemasyarakat setempat melaluji pencipataan produk dan jasa yang semakin variatif dan unggul.

BI telah membentuk kelompok kerja (Pokja) BRC yang beranggotakan pejabat dari BI, Asbanda dan BPD yang telah merumuskan beberapa indikator keberhasilan penerapan BRC dan akan melakukan monitoring serta dalam pelaksanaannya senantiasa mencarikan solusi bersama untuk kemajuan BPD.

Dengan demikian diharapkan BPD menjadi garda terdepan pembangunan ekonomi daerah untuk mendukung program Pemerintah menciptakan lapangan kerja sehingga dapat menigkatkan taraf hidup masyarakat daerah yang secara kolektif akan menurunkan tingkat kemiskinan secara nasional dan meningkatkan kesejahteraaan bangsa.


Sumber : Bank Indonesia

PENGUMUMAN PENUTUPAN BUKU TAHUN ANGGARAN BANK INDONESIA 2010

Sehubungan dengan Penutupan Buku Tahun Anggaran Bank Indonesia 2010, dengan ini kami informasikan beberapa kegiatan di Sistem Pembayaran Tunai dan Non-tunai sebagai berikut :

  1. Kegiatan Sistem Pembayaran Non-Tunai :

    Kegiatan operasional Sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement), BI-SSSS (Scripless Securities Settlement System) dan SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia).

    1. Tanggal 22, 23, 27, 28, 29 dan 30 Desember 2010 jam operasional BI-RTGS, BI-SSSS dan SKNBI sesuai jadwal yang berlaku (normal).
    2. Hari Jum’at, tanggal 31 Desember 2010 jam operasional BI-RTGS dan BI-SSSS diatur sbb :
      1. RTGS Central Computer (RCC) Open: pukul 06.30 WIB.
      2. Cut Off Warning : pukul 18.00 WIB.
      3. Pre Cut Off : pukul 19.00 WIB.
      4. Cut Off BI-SSSS : pukul 19.30 WIB.
      5. Cut Off BI-RTGS : pukul 20.00 WIB.
    3. Hari Jum’at, tanggal 31 Desember 2010, kegiatan kliring diatur sebagai berikut :
      1. Kliring Kredit siklus 1 diadakan sesuai jadwal yang berlaku, sedangkan Kliring Kredit siklus II ditiadakan;
      2. Kliring Debet ditiadakan; kecuali Kliring Pengembalian (H+1) diadakan sesuai jadwal yang berlaku;
      3. Penyediaan pendanaan awal (prefund) untuk Kliring Kredit diadakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku (normal);
      4. Penyediaan pendanaan awal (prefund) bagi Kliring Debet ditiadakan.
    4. Hari Senin, tanggal 3 Januari 2011 jam operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS sesuai dengan jadwal yang berlaku (normal), sedangkan kegiatan kliring diatur sebagai berikut :
      1. Kliring Kredit siklus I dan Kliring Kredit siklus II diadakan sesuai jadwal yang berlaku (normal);
      2. Kliring Debet diadakan sesuai jadwal yang berlaku, kecuali Kliring Pengembalian (H+1) ditiadakan;
      3. Mekanisme penyediaan pendanaan awal (prefund) bagi Kliring Debet dan Kliring Kredit diadakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku (normal).
  2. Kegiatan Sistem Pembayaran Tunai.
    1. Hari Jum’at, tanggal 31 Desember 2010, Kegiatan layanan kas kepada pihak eksternal ditiadakan.
    2. Hari Senin, tanggal 3 Januari 2011, seluruh kegiatan layanan kas kepada pihak eksternal berlaku normal.

Jakarta, 22 Desember 2010
Direktorat Perencanaan Strategis
dan Hubungan Masyarakat

Dyah N.K. Makhijani
Direktur

20 Desember 2010

SEHAT SUTARDJA, WNI YANG SUKSES DI AMERIKA

SEHAT SUTARDJA
Pria kelahiran Jakarta , 49 tahun silam. Nama ini mungkin terdengar asing dan tidak familiar di Tanah Air. Tapi di Amerika Serikat, Sehat adalah cerita sukses perjuangan seorang imigran yang tetap mengagungkan ilmu untuk meraih sukses. Sadar menjadi cerdas di Indonesia tak bakalan dihargai oleh negara , ia hijrah ke AS saat usianya masih 19 tahun.

Ia pun memilih tinggal dan menjadi warga AS. Siapa sangka, Sehat kini termasuk salah satu orang terkaya di negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS). Bersama kakaknya, Pantas Sutardja, Sehat mendirikan Marvell Technology Group, perusahaan yang terdaftar dan go public di indeks bursa Nasdaq New York Stock Exchange.

Namanya tercantum dalam majalah Forbes dengan kekayaan bersih 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 10 triliun ( kurs Rp. 10 ribu per dolar AS . Ia masuk dalam kategori Exclusive Billioners Club untuk pertama kalinya di tahun 2007. Perjuangan Sehat bersama tiga orang teman menembus industri semikonduktor di AS bisa menginspirasi ketika seseorang yang bukan siapa-siapa menjadi apa-apa. Kini Marvell, perusahaan yang dibentuknya tahun 1995, berkibar sebagai perusahaan yang paling dipercaya publik tahun 2005. Hanya dalam waktu 10 tahun!

Bukan cuma itu, Marvell tercatat sebagai one of the best managed company in America dan menjadi kampium di semi-conductor company top ten list. Semuanya bergengsi karena yang memilihnya adalah majalah Forbes, majalah referensi utama ekonomi dunia.

Kisah Sehat dimulai saat ia kelas enam sekolah dasar di Jakarta sekitar tahun 1970-an. Ia baru menyadari ketertarikannya pada bidang elektronik ( komputer belum populer saat itu). Ia menyampaikan kepada orangtuanya bahwa ia bakal berkarir di bidang elektronik. Orangtuannya heran. Maklumlah, tahun 1970-an, karier di bidang elektronik berarti menjadi tukang reparasi radio, dan syukur-syukur TV yang masih jarang waktu itu. Sang bapak dan Ibu ingin Sehat menjadi dokter.

Sehat kecil sudah bermimpi menciptakan hal-hal hebat yang muncul dari elektronik. Dia mulai gandrung dengan elektronika saat tanpa sengaja menemukan buku fisika milik saudaranya yang membahas soal listrik, rangkaian, kapasitor, resistor dan sebagainya. 30 tahun setelah itu, ia bukan saja mewujudkan mimpinya. Ia bahkan membuat bangga Indonesia meski tak lagi menjadi WNI. Tamat SMA di Kolese Kanisius, Jakarta,Sehat yang memiliki otak cerdas berpikir sekolah di Indonesia belum menghargai ilmu.

Bermodalkan semangat, ia melamar di University of California,Berkeley , AS. Diterima di universitas bergengsi tak berarti jalan hidup Sehat lurus-lurus saja. Pada 1995,Sehat berpikir bahwa bila ingin sukses ia harus memiliki perusahaan sendiri. Maka, bersama Pantas, dan istrinya, Weili Dai, mereka mengumpulkan duit lalu mendirikan perusahaan IT, Marvell Group. Tahun-tahun awal dilalui dengan sukses berat. Mereka bekerja tak kenal waktu siang dan malam demi kesempurnaan produknya.

Mereka bahkan tidak menggaji diri mereka sendiri dan hidup dalam kesederhanaan. Jarang sekali mereka bertemu dengan keluarga. Bahkan saat produk pertama mereka muncul di pasaran, mereka masih harus berjuang keras meyakinkan pembeli untuk membeli produk mereka tersebut. “Saat itu kami sangat-sangat kecil, terlalu berisiko,” kenang Sehat. “Saat itu sangat berat untuk kami. Kami rasa saat itu kami beruntung mendapatkan pelanggan, namun kami berhasil menciptakan produk yang tak dapat dilakukan oleh pesaing kami. Setelah tiga atau empat tahun berjalan, kami mendapatkan satu pelanggan. Tahun berikutnya kami mendapatkan pelanggan lainnya.”

Akhirnya mereka berhasil. Tahun 2003, Ernst & Young menganugerahi Sehat dan istrinya sebagai Entrepreneur of the Year atas kegigihan mereka dalam inovasi, kepemimpinan teknologi, dan kesuksesan bisnis. Marvell bermarkas di Sunnyvale, AS. Hanya butuh waktu 10 tahun untuk membesarkan Marvell.

Siapa yang mengira hanya dalam tempo 10 tahun, Sehat kini memimpin Marvell yang memiliki 1.800 pegawai dan menjelma menjadi perusahaan berharga miliaran dolar AS. Berdasarkan kesuksesan dan pengalamannya, Sehat memberikan nasihat kepada para mahasiswanyam “Belajarlah sebanyak mungkin, tentang software, biologi, fisika lanjutan, semua hal. Mengetahui satu jenis pengetahuan saja tidaklah cukup. Banyak orang berhenti belajar ketika mereka ingin menjadi seorang pengusaha. Itu adalah kesalahan terbesar yang ada.”

18 Desember 2010

Belajar Main Saham dan Investasi di Pasar Modal

Anda perlu tahu bahwa di masa sekarang ini, belajar main saham adalah hal yang wajib hukumnya. Alasannya simple saja, Anda pasti telah mengetahui bahwa deposito dan instrumen perbankan lainnya hanya memberikan imbal hasil (interest) yang amatlah minim.  Jika Anda berharap mendapatkan passive income yang lumayan, tidak mungkin rasanya apabila Anda hanya mengandalkan instrumen investasi jenis deposito maupun tabungan.

Sesungguhnya, investasi dapat dilakukan ke dalam berbagai instrumen. Investasi saham hanyalah salah satu dari sekian banyak jenis investasi yang ada. Anda pasti tahu instrumen investasi yang tergolong terkenal di mata awam seperti deposito, emas, dan juga properti. Akan tetapi, dengan belajar main saham, Anda akan menjumpai berbagai macam keuntungan yang tidak akan Anda peroleh di instrumen investasi yang lainnya.

Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Sesungguhnya, main saham atau lebih tepat disebut investasi saham tidaklah sesulit yang dibayangkan publik. Pergerakan harga saham sendiri dapat ditelaah lebih lanjut. Ada dua jenis pendekatan yang wajib Anda kuasai jika Anda ingin berhasil dalam investasi saham Anda.

Pertama adalah dengan cara melihat latar belakang, karakteristik, serta nilai – nilai perusahaan itu sendiri yang lebih dikenal dengan sebutan analisa fundamental.

Kedua adalah dengan cara analisa teknikal. Cara kedua ini menggunakan pendekatan yang sangat berbeda dengan cara yang pertama. Semua analis saham profesional menggunakan konsep analisa teknikal untuk mengetahui pola pergerakan harga saham di pasar dari formasi grafik yang terbentuk oleh pergerakan harga yang terjadi. Anda perlu tahu bahwa analisa teknikal sendiri terbagi menjadi dua bagian besar, yakni analisa teknikal klasik dan analisa teknikal modern.

Analisa teknikal klasik menganalisis pergerakan harga saham murni hanya dari grafik saja, di dalamnya mencakup proses tarik-menarik garis (trendline, support, resistance), serta diimbangi dengan analisa volume.
Analisa teknikal modern menganalisis pergerakan harga saham dengan menggunakan beberapa perhitungan matematika seperti nilai rata-rata, standar deviasi, laju eksponensial, transformasi, serta berbagai jenis lainnya. Yang paling sederhana dan sering digunakan adalah harga rata-rata berjalan (moving average) serta perhitungan stochastic oscillator.

Hal-hal diatas inilah yang membuat kebanyakan investor retail malas mempelajarinya dan akhirnya melakukan transaksinya hanya berdasarkan rumor-rumor yang seringkali menyesatkan. Hal-hal di atas dianggap bersifat kompleks dan mayoritas orang mengatakan bahwa belajar main saham itu susah. Hal ini terjadi karena orang tersebut tidak mau mempelajarinya terlebih dahulu, dan mau cepat- cepat ‘jago’ dalam melakukan investasi saham.

Tentu hal itu tidaklah mungkin. Tidak ada orang yang langsung menjadi ‘pro’ dalam sebuah bidang tanpa mempelajari dan mencurahkan seluruh waktunya ke bidang tersebut. Kesimpulannya, sebelum terjun langsung ke bursa saham, Anda tidak boleh langsung ‘main’ saham, tetapi ‘belajar main saham’ terlebih dahulu. Hanya dengan cara itulah, Anda akan menjadi seorang investor yang sukses di dunia pasar modal. Selamat Belajar !


Sumber

16 Desember 2010

Nelson Tansu - Profesor Termuda Di AS berasal dari Indonesia

Nelson Tansu adalah peraih gelar profesor termuda di AS. Nelson adalah ilmuwan kelahiran Medan, 20 Oktober 1977.  Ia meraih gelar profesor di bidang electrical engineering sebelum berusia 30 tahun. Ia menjadi lulusan terbaik dari SMA Sutomo 1 Medan. Pernah menjadi finalis team Indonesia di Olimpiade Fisika. Meraih gelar sarjana dari Wisconsin University yang ditempuhnya dalam 2 tahun 9 bulan dan dengan predikat Summa Cum Laude.

Ia meraih gelar PhD dalam usia 26 tahun di universitas yang sama. Nelson mengaku, orang tuanya hanya membiayai pendidikannya hingga sarjana. Selebihnya, karena otaknya yang encer, ia menjadi rebutan tawaran beasiswa. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi profesor di Lehigh University, tempatnya bekerja sekarang. Tesis doktoralnya mendapat award sebagai “The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award” mengalahkan 300 tesis doktoral lainnya.

12 Desember 2010

OUTLOOK PERBANKAN SYARIAH 2011

"Perkembangan perbankan syariah dalam lima tahun terakhir sangatlah menggembirakan. Kami optimis pertumbuhan ini akan terus berlanjut seiring dengan semakin bertambahnya jumlah bank syariah. Untuk tahun 2011, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah diperkirakan akan melebihi tahun 2010, terlebih jika perbankan syariah mampu memanfaatkan momentum capital inflow. Sementara kondisi fundamental ekonomi tahun 2011 yang semakin kokoh, proses pemulihan ekonomi global yang semakin menguat, dan dukungan aturan perpajakan yang lebih kondusif akan mendorong kinerja pembiayaan perbankan syariah." Demikian dikatakan Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, saat membuka Seminar Akhir Tahun Tentang Outlook Perbankan Syariah 2011 di Koperbi Jakarta, 24 November 2010. Seminar yang mengangkat tema "Kesiapan Bank Syariah Menangkap Peluang Ekspansi 2011" ini dihadiri oleh kalangan perbankan, instansi Pemerintah, KADIN, Asosiasi Usaha, dan para akademisi.

Selama 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan total aset perbankan syariah mencapai 33% per tahun. Sampai dengan akhir Oktober 2010, total aset perbankan syariah telah mencapai Rp.86 triliun. Secara kelembagaan, saat ini jumlah bank syariah telah mencapai 11 BUS, 23 UUS, dan 146 BPRS dengan jaringan kantor sebanyak 1.625 kantor pada akhir September 2010. Secara geografis, sebaran jaringan kantor perbankan syariah saat ini telah menjangkau masyarakat dilebih dari 89 kabupaten/kota di 33 propinsi.

Agar dapat menangkap peluang tahun 2011 yang cukup prospektif, Halim mengatakan bahwa pengembangan jangka menengah industri perbankan syariah secara umum diarahkan pada penguasaan pasar domestik dengan kualitas pelayanan berstandar internasional.

Keynote Speech :
Dr. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia Pada Acara "Seminar Akhir Tahun Tentang Outlook Perbankan Syariah 2011"

11 Desember 2010

Bank Indonesia menetapkan BI Rate Sebesar 6,5%

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 6.5%. Keputusan tersebut didasari pada evaluasi menyeluruh terhadap kinerja perekonomian terkini, beberapa faktor risiko yang masih dihadapi, dan prospek ekonomi ke depan. Dewan Gubernur memandang level BI Rate saat ini masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi ke depan dan tetap kondusif untuk menjaga stabilitas keuangan serta mendorong intermediasi perbankan. Evaluasi terhadap kinerja dan prospek perekonomian secara umum mengarah pada kondisi yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2011 dan tahun 2012 diperkirakan akan meningkat dengan sumber pertumbuhan yang semakin berimbang. Tekanan inflasi yang meningkat akhir-akhir ini lebih banyak bersumber dari inflasi kelompok volatile foods, sementara inflasi inti masih relatif terkendali. Menghadapi masih adanya risiko terkait derasnya aliran modal dan besarnya ekses likuditas domestik, Dewan Gubernur menegaskan bahwa penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial menjadi sangat penting untuk pengelolaan makroekonomi secara keseluruhan serta untuk membawa inflasi pada sasaran yang ditetapkan, yaitu 5%±1% pada tahun 2011 dan 4,5%±1% pada tahun 2012.

Dewan Gubernur mencatat bahwa proses pemulihan ekonomi global sepanjang tahun 2010 terus berlanjut meskipun cenderung melambat dan dengan kecepatan yang tidak merata di berbagai kawasan. Ekonomi negara emerging markets menunjukkan pemulihan yang lebih kuat dibandingkan negara maju. Kondisi ini mendorong negara maju menempuh kebijakan moneter yang longgar sementara negara emerging markets cenderung menerapkan kebijakan yang lebih ketat. Perkembangan ini berdampak pada derasnya arus modal masuk ke negara emerging markets, termasuk Indonesia. Dewan Gubernur terus memantau perkembangan yang terjadi di Eropa dan pengaruhnya terhadap ekonomi dan keuangan Indonesia yang sejauh ini relatif terbatas.

Di sisi domestik, Dewan Gubernur berpandangan bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2010 menunjukkan akselerasi pemulihan ekonomi yang cukup baik. Pencapaian kinerja ekonomi tersebut didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi di triwulan IV-2010 diperkirakan lebih baik dari triwulan sebelumnya, sehingga pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2010 diperkirakan sebesar 6%. Perbaikan ekonomi tersebut ditopang oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga , tingginya permintaan ekspor, dan membaiknya investasi . Di sisi Neraca Pembayaran, pertumbuhan ekspor yang tetap kuat serta aliran modal masuk, baik dalam bentuk PMA maupun investasi portfolio yang masih kuat membawa dampak pada peningkatan surplus Neraca Pembayaran Indonesia. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa sampai dengan akhir November 2010 tercatat sebesar USD 92,759 miliar atau setara dengan 6,96 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Di sisi harga, tahun 2010 diwarnai oleh tekanan inflasi yang cenderung meningkat. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2010 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,6% (mtm) atau secara tahunan tercatat sebesar 6,3% (yoy). Relatif tingginya inflasi tersebut terutama disebabkan oleh inflasi volatile foods, terkait terbatasnya pasokan beberapa komoditas pangan, seperti beras dan kelompok aneka bumbu sehubungan dengan pola musiman memasuki musim paceklik. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK pada akhir tahun 2010 diperkirakan akan sedikit melampaui kisaran sasarannya sebesar 5±1%. Sementara itu, inflasi inti masih relatif terkendali pada tingkat 4,31% pada November 2010. Sejauh ini, tekanan inflasi dari sisi eksternal antara lain dari kenaikan harga komoditas internasional, seperti kenaikan harga emas dan gula, dapat dikompensasi dengan kecenderungan apresiasi nilai tukar Rupiah.

Stabilitas sistem perbankan tetap terjaga disertai dengan terus meningkatnya pertumbuhan kredit. Industri perbankan tetap solid sebagaimana tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5%. Intermediasi perbankan juga semakin membaik tercermin dari pertumbuhan kredit yang hingga akhir November 2010 mencapai 21,8% (yoy). Pertumbuhan kredit modal kerja semakin terakselerasi dan ke depan pertumbuhan kredit tetap akan diarahkan kepada sektor yang produktif. Dengan perkembangan tersebut dan sesuai dengan rencana bisnis bank, untuk keseluruhan tahun 2010 pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 22%-24%. Peningkatan kredit terutama didorong oleh membaiknya keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian.

Ke depan, perkembangan ekonomi domestik diperkirakan akan terus membaik. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 diperkirakan akan terakselerasi dan dapat mencapai kisaran 6,0%-6,5%. Sementara, pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2012 diperkirakan mencapai kisaran 6,1%-6,6%. Pertumbuhan tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tetap kuat, investasi yang membaik, serta masih solidnya kinerja ekspor seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan di negara mitra dagang, terutama di kawasan Asia. Di sisi harga, Dewan Gubernur memperkirakan inflasi di 2011 dapat diarahkan pada kisaran sasarannya, yaitu 5%±1% pada tahun 2011 dan 4,5%±1% pada tahun 2012. Meskipun demikian, Dewan Gubernur tetap mewaspadai beberapa faktor risiko terhadap pencapaian sasaran inflasi tersebut maupun prospek makroekonomi ke depan, seperti kecenderungan peningkatan permintaan yang lebih cepat dari penawaran, kenaikan harga komoditas internasional, maupun kemungkinan gangguan produksi serta distribusi bahan kebutuhan pokok. Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia akan menekankan penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk menghadapi risiko inflasi tersebut, serta masih derasnya arus modal masuk dan tingginya ekses likuditas domestik. Beberapa langkah yang sedang dipersiapkan Bank Indonesia untuk mitigasi dampak negatif dari arus masuk modal asing dan sekaligus memperkuat ketahanan sistem perbankan antara lain terkait dengan pengaturan GWM valas dan vostro account (rekening giro Rupiah yang dimiliki oleh non-residen di bank domestik). Koordinasi kebijakan bersama Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah yang selama ini berjalan erat akan terus diperkuat.

08 November 2010

WOW, ADA AIR TERJUN BEKU DI CHINA

Saat musim salju menyelimuti bumi, beberapa destinasi wisata akan bersolek diri mempercantik parasnya. Bukan hanya negeri-negeri Eropa yang tawarkan pemandangan salju menarik, China pun memiliki suguhan luar biasa untuk wisatawan.
 

Musim dingin di China berlangsung bulan November hingga Maret. Dalam rentang waktu tersebut, sungai yang berada di wilayah Shaanxi ini dipadati pengunjung. Semuanya berbondong-bondong ingin melihat ketakjuban Air Terjun Hukou.

Air sungai berwarna kuning kecokelatan tampak mengalir deras dari sebuah sungai. Sesuai dengan warna yang dihasilkannya, sungai itu disebut sebagai Sungai Kuning.

Ada sesuatu yang istimewa di sini, ketika musim dingin tiba, air akan membeku membentuk sebuah lanskap yang indah. Pembekuan akan terjadi jika suhu mencapai -10 derajat celsius.

Belum puas melihat barisan es yang menghiasi sebuah sungai. Ketika langit cerah, kabut-kabut di sekitar air terjun akan dibiaskan oleh sinar matahari. Inilah saat yang paling ditunggu-tunggu, yakni munculnya lengkungan pelangi yang sangat indah.

Sungai Kuning sendiri merupakan sungai terbesar di China, lebar sungai bervariasi tergantung musim. Biasanya sekitar 30 meter namun ketika banjir menghadang, lebarnya bisa mencapai 48 meter. Yang lebih unik, air sungai akan menyempit sekitar 10 meter ketika terjun. Pemandangan terlihat seperti air yang dituangkan dari sebuah teko.

07 November 2010

KEBIJAKAN MONETER NOVEMBER 2010

Pemulihan ekonomi global masih berlangsung meskipun diliputi ketidakpastian. Pemulihan ekonomi global berlangsung tidak seimbang dengan negara-negara maju mengalami pertumbuhan yang melambat, sementara negara-negara emerging markets mengalami pertumbuhan moderat. Perlambatan di negara maju juga diliputi oleh ketidakpastian yang cukup tinggi seiring dengan melemahnya kinerja sektor industri dan rendahnya konsumsi yang masih terbebani tingginya angka pengangguran. Selain itu, penguatan Yen dan Euro terhadap dolar AS juga berdampak pada kinerja ekspor Jepang dan Eropa. Melambatnya pertumbuhan di negara maju ini berimbas kepada pertumbuhan ekonomi negara berkembang khususnya export dependent countries. Untuk mengatasi hal tersebut, kebijakan moneter di negara maju masih cenderung mempertahankan kebijakan akomodatif, sementara emerging markets melanjutkan normalisasi kebijakan. Di pasar keuangan global, ditandai kenaikan indeks di pasar saham yang antara lain didorong oleh sinyal stimulus moneter tahap kedua dari negara-negara maju. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang mendorong (push factors) masih derasnya aliran masuk modal asing ke emerging economies, termasuk Indonesia. Selain itu, faktor kuatnya fundamental ekonomi dan tingginya imbal hasil serta membaiknya persepsi risiko di emerging economies juga menjadi daya tarik (pull factors).

Kinerja ekonomi domestik menunjukkan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang masih terus berlanjut didorong oleh konsumsi dan perbaikan investasi. Evaluasi terhadap kinerja dan prospek perekonomian secara umum menunjukkan perbaikan. Kuatnya konsumsi dalam negeri didukung oleh berbagai faktor antara lain daya beli yang membaik, dukungan pembiayaan yang meningkat, serta kepercayaan konsumen dan dunia usaha yang membaik. Sementara itu, perbaikan investasi terus berlanjut sejalan dengan implementasi berbagai kebijakan yang mendukung kegiatan investasi, perbaikan persepsi pasar terhadap perekonomian, dan peningkatan pembiayaan serta penurunan harga impor barang modal. Sementara itu, ekspor tetap tumbuh tinggi meskipun sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya didukung oleh masih kuatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang menjadi mitra dagang dan besarnya kontribusi komoditas sumber daya alam. Selain itu, harga komoditas yang cenderung meningkat juga turut mendukung peningkatan ekspor.

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan masih mencatat surplus. Hal itu terutama didukung oleh kinerja transaksi modal dan finansial (TMF) terkait dengan masih derasnya aliran modal masuk berbagai instrumen keuangan seperti SUN dan SBI. Sementara dari sisi transaksi berjalan, ekspor masih tetap tinggi meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya dan diikuti impor yang menunjukkan pertumbuhan yang relatif tinggi. Peningkatan impor tersebut merupakan respons dari meningkatnya kegiatan ekonomi domestik dan masih tingginya ekspor. Dengan berbagai perkembangan tersebut, cadangan devisa pada akhir Oktober 2010 mencapai 91,8 miliar dolar AS atau setara dengan 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Selama Oktober 2010, nilai tukar rupiah bergerak dengan kecenderungan menguat ditopang sentimen positif global terhadap perekonomian Indonesia dan fundamental domestik yang terjaga. Pada periode laporan, rata-rata nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp8.929 per dolar AS, atau menguat 0,6% (mtm). Pada akhir Oktober 2010, rupiah ditutup pada level Rp8.938 per dolar AS atau melemah 0,15% (point to point) dibandingkan dengan akhir September 2010. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut dibarengi volatilitas yang menurun. Selama Oktober 2010 volatilitas pergerakan rupiah rata-rata mencapai 0,1%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,2%.

Perkembangan inflasi IHK pada Oktober 2010 diwarnai oleh melemahnya tekanan dari sisi volatile food dan administered prices, sementara tekanan dari kelompok inti mengalami peningkatan. Volatile food mengalami deflasi pada Oktober 2010 antara lain disebabkan terkoreksinya harga komoditas bahan pangan dan berbagai tarif angkutan pasca Hari Raya Idul Fitri. Kelompok administered prices memberikan sumbangan inflasi yang minimal sejalan dengan minimnya penyesuaian harga yang dilakukan oleh pemerintah. Sementara itu, tekanan inflasi dari kelompok inti terutama berasal dari peningkatan harga komoditas internasional, khususnya harga emas dan gula. Dengan berbagai perkembangan tersebut, inflasi IHK pada Oktober 2010 tercatat sebesar 0,06% (mtm) atau 5,67% (yoy). Bank Indonesia memandang masih terdapat potensi risiko peningkatan tekanan inflasi ke depan yang antara lain bersumber dari kecenderungan berlanjutnya peningkatan harga komoditas di pasar internasional, berlanjutnya anomali cuaca yang berpotensi mengganggu produksi dan distribusi komoditas pokok, serta peningkatan permintaan di akhir tahun.

Kinerja pasar keuangan domestik terus membaik, tercermin dari peningkatan IHSG yang mencapai level tertinggi sepanjang sejarah dan yield SUN yang menurun untuk semua tenor. Kinerja pasar keuangan yang membaik terutama dipengaruhi oleh besarnya arus masuk modal asing. Dari sisi transmisi kebijakan moneter, suku bunga perbankan masih terus mengalami penurunan. Suku bunga perbankan, baik simpanan maupun kredit masih terus turun, meski melambat dan dengan spread yang semakin kecil. Dari jalur kredit, pertumbuhan kredit menunjukkan tren yang meningkat, terutama didorong oleh kredit konsumsi meskipun kontribusi kredit investasi dan KMK juga menunjukkan peningkatan. Dari sisi likuiditas, kondisi likuiditas perekonomian cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian. Likuiditas perbankan masih cukup tinggi sehingga tidak ada kendala dalam pemenuhan GWM 8%.

Stabilitas sistem keuangan masih terjaga dan didukung oleh kondisi sektor perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko, serta membaiknya fungsi intermediasi perbankan. Hal itu antara lain ditunjukkan oleh tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) perbankan yang saat ini mencapai 16,4% dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5,0%. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan tercermin pada angka pertumbuhan kredit yang meningkat mencapai 21,9% (yoy) pada akhir Oktober 2010. Perkembangan pertumbuhan kredit perbankan tersebut masih sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) dimana pertumbuhan kredit diperkirakan dapat mencapai kisaran 22%-24%. Sementara itu pertumbuhan kredit (ytd) untuk seluruh sektor sudah positif.

Bank Indonesia meyakini prospek perekonomian ke depan semakin membaik yang ditandai oleh laju pertumbuhan PDB yang meningkat, prospek inflasi yang terjaga pada kisaran sasaran yang ditetapkan, dan stabilitas sistem keuangan yang tetap terkendali.

Berdasarkan evaluasi terhadap kinerja dan prospek perekonomian yang secara umum menunjukkan perbaikan tersebut, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 4 November 2010 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada tingkat 6,50%. Namun demikian, Bank Indonesia tetap mencermati potensi meningkatnya tekanan inflasi ke depan. Dewan Gubernur memandang level BI Rate saat ini masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi dan tetap kondusif untuk menjaga stabilitas keuangan serta mendorong intermediasi perbankan yang diperlukan bagi sisi suplai untuk dapat merespons akselerasi di sisi permintaan secara memadai. Di tengah masih derasnya arus modal asing yang masuk dan kondisi ekses likuiditas yang masih cukup besar. Dewan Gubernur menegaskan bahwa pengelolaan likuiditas perekonomian merupakan hal yang lebih penting. Implementasi kebijakan menaikkan rasio giro wajib minimum (GWM) Primer per 1 November 2010 telah berjalan dengan baik tanpa menimbulkan gejolak pada likuiditas perbankan. Ke depan, Bank Indonesia akan memperkuat manajemen likuiditas dan efektifitas kebijakan moneter melalui penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial dalam ranga pengelolaan aliran masuk modal asing, stabiliasi nilai tukar Rupiah, dan memastikan pengendalian inflasi sesuai sasaran yang ditetapkan yaitu 5% ± 1% pada tahun 2010 dan 2011 serta 4,5% +1% di 2012.

06 November 2010

CEK (CHEQUE)

Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau mengambil uang direkening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk melakukan pembayaran. Cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan didalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.

Syarat hukum dan penggunaan Cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur dalam KUH Dagang pasal 178 yaitu :
  • Pada surat Cek harus tertulis perkataan "CEK"
  • Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
  • Nama bank yang harus membayar
  • Tanggal dan Tempat Cek dikeluarkan
  • Tandatangan Penarik
Syarat sebuah cek :
  • Tersedianya dana
  • Ada meterai cukup
  • Juka ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek
  • Jumlah uang yang tertulis di angka dengan huruf harus sama
  • Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut
  • Tandatangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang ada di speciment ( contoh tanda tangan)
  • Tidak diblokir oleh pihak berwenang
  • Resi cek sudah kembali
  • Endorsment cek benar (jika ada)
  • Kondisi cek sempurna
  • Rekening belum ditutup
Jenis Jenis Cek
  • Cek atas nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas didalam cek tersebut. Sebagai contoh jika didalam cek tertulis perintah bayarlah kepada Tn. Eri sejumlah Rp.1.000.000, maka cek inilah yang disebut dengan cek atas nama, dengan catatan kata "atau pembawa" dibelakang nama yang diperintahkan dicoret
  • Cek atas unjuk
Merupakan kebalikan dari cek atas nama. Didalam cek atas unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu,jadi siapa saja dapat menguangkan cek. Didalam cek tersebut tertulis bayarlah Tunai, atau Cash ataupun kontan

  • Cek Silang
Cek Silang atau cross cheque merupakan cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang. Cek ini sengaja diberi silang, sehingga fungsi cek yang semula tunai berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindahbukuan
  • Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang atau juga biasa disebut cek yang belum jatuh tempo,hal ini biasa terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi dan penerima cek

  • Cek kosong
Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia didalam rekening giro.


25 Oktober 2010

PENGERTIAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMATIK PADA KASUS BAILOUT BANK CENTURY

Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata ‘Dampak Sistemik‘ ketika kita melihat kasus Bank Century . Di berbagai media disebutkan Bank Century harus diselamatkan , karena jika ditutup akan berdampak sistematik terhadap perbankan nasional secara khusus dan sistem keuangan bangsa secara umum, yang pada gilirannya berpotensi memicu krisis ekonomi. itu sendiri. Mungkin bagi sebagian besar orang bertanya apa itu BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMATIK ? .

Beberapa literatur mendefinisikan DAMPAK SISTEMATIK sebagai berikut :


  • Bank for International Settlements (BIS) mendefinisikan:

“the risk that the failure of a participant to meet its contractual obligations may in turn cause other participants to default with a chain reaction leading to broader financial difficulties.”


  • European Central Bank (ECB) mendefinisikan :

“…wide systematic shocks which by themselves adversely affect many institutions or markets at the same time. In this sense, systemic risk goes much beyond the vulnerability of single banks to runs in a fractional reserve system.”


  • Perppu JPSK, mendefinisikan :

“suatu kondisi sulit yang ditimbulkan oleh suatu Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan/atau gejolak pasar keuangan yang apabila tidak diatasi dapat menyebabkan kegagalan sejumlah Bank dan/atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap sistem keuangan dan perekonomian nasional.”


20 Oktober 2010

FUNGSI BANK

Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.


  • PENGHIMPUN DANA
Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
  1. Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.
  2. Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan (Dana Pihak Ketiga) seperti usaha Tabungan, Giro dan Deposito
  3. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam)
  • PENYALUR/ PEMBERI KREDIT
Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan untuk menghindari banyak kredit yang bermasalah atau macet.

  • Penyalur dana Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap
  • Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “PELAYAN LALU LINTAS PEMBAYARAN UANG ” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.


Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan.
  • Fungsi Utama, meliputi:
  1. Penghimpun dana
  2. Pembiayaan
  3. Peningkatan faedah dari dana masyarakat
  4. Penanggung resiko.
  • Fungsi Tambahan, meliputi:
  1. Memberikan fasilitas pengiriman uang
  2. Penggunaan cek
  3. Memberikan garansi bank.

Fungsi bank yang dikemukakan di atas, secara umum merupakan fungsi bank umum, adapun fungsi dari bank sentral adalah:
1) Penyelesaian utang-piutang antar bank
2) Mengedarkan uang kertas
3) Wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak
4) Sumber dana pinjaman terakhir
5) Memegang cadangan kas sistem
6) Mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan ekonomi.

18 Oktober 2010

BANK UMUM

Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang PERBANKAN adalah :
“Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.“

Fungsi-fungsi bank umum
  • Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.

  • Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.


  • Menghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.


  • Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.


  • Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.


  • Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang menggunakannya.