Tampilkan postingan dengan label MARKETING. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MARKETING. Tampilkan semua postingan

19 Januari 2013

Manfaatkan BBM untuk Bisnis Online Shop

Bisnis Online saat ini sedang menjamur, Bisnis ini cukup praktis dan mudah hanya memanfatkan jaringan internet, dengan akses internet orang bisa melakukan transaksi bisnis tanpa batas. Namun belakangan bisnis online malah menjadi momok yang menakutkan, karena maraknya penipuan yang berkedok bisnis online. Begitu banyak akun facebook toko online palsu maupun Blog/website palsu yang menawarkan produk dan jasa. Walaupun marak aksi penipuan, tetapi bisnis online masih tetap menarik dan menggiurkan,karena praktis, tanpa menyita banyak waktu dan tempat.

Kini dengan Smartphone seperti Blackberry yang memiliki fitur chatting BlackBerry Messenger (BBM), seseorang sudah bisa membuka bisnis online ataupun melakukan transaksi online dengan memaksimalkan fitur chatting Blackberry via BBM. Dengan kemudahan yang didapat,banyak pengguna  BB yang mengandalkan piranti cerdas ini untuk usaha,karena mereka melihat melihat memulai usaha ataupun berjualan kini tidak mesti memiliki toko.

Salah satu anak muda Pekanbaru yang kami jumpai, Muhammad Rizki mahasiswa Universitas Riau yang biasa disapa Kiki, menurut Kiki ia memulai usaha bisnis online photography melalui PIN BBM, ia rajin mengupdate gambar-gambar terbaru hasil jepretannya yang ia jadikan photo profil BBMnya dan ia juga membuat sebuah Grup di BBM dengan nama brand usaha photographynya, ia membuat sebuah Grup Onehope Photography di BBM kemudian ia mengundang teman-teman di BBMnya untk bergabung digrup tersebut dan Kiki mempublikasikan portofolio dan photo-photonya di grup tersebut dan kemudian terjadi interaksi digrup.

21 Juli 2012

Mobile Banking, Antara Perbankan dan Telekomunikasi

 Berkembangnya penggunaan piranti bergerak (mobile device) terutama ponsel dalam kehidupan sehari-hari konsumen kini semakin disikapi secara serius oleh industri perbankan. Di negara-negara maju pemanfaatan ponsel sebagai infrastruktur alternatif perbankan telah menunjukkan perkembangan yang pesat. Sedangkan negara-negara berkembang dengan populasi yang besar, sedianya siap mengembangkan infrastruktur teknologi untuk dapat mengimbangi tren masyarakat kota ini.

Menurut Howard Wilcox, analis senior dari Juniper Research, perbankan di negara maju -yang hampir seluruh masyarakatnya memiliki rekening di bank- mulai membidik pelanggan pada segmen tertentu, dengan menambahkan ragam pilihan dan saluran akses perbankan untuk melayani pelanggan. Strategi yang disebut additive banking inijuga bisa menjaring konsumenn yang belum memiliki rekening bank di negara-negara maju tersebut. Sementara itu di sisi lain perbankan di negara-negara berkembang yang pertumbuhannya terhambat oleh keterbatasan infrastruktur mulai meningkatkan ragam pelayanannya kepada pelanggannya. Mereka memperluas jangkaun pelayanan konvensional berbasis kantor cabang yang memiliki keterbatasan, denganmemanfaatkan secara optimal keberadaan ponsel yang penyebarannya sangat masif.
Berdasarkan temuan penelitian Juniper Research yang dirilis dalam laporan bertajuk “Mobile Banking: Strategies, Applications and Markets 2008-2013″, pengguna ponsel yang menggunakan perantinya untuk bertransaksi perbankan, di tahun 2011 akan mencapai 150 juta di seluruh dunia dan akan terus tumbuh hingga mencapai 1,4 miliar di tahun 2015. Potensi pasar terbesar ada di kawasan Timur dan Cina, Eropa Barat dan Amerika Utara.

Di AS, menurut laporan harris Interactive dalam “On-the0Go Mobile Purchases, Banking on the Rise”, saat ini 16% pelanggan ponsel di negara itu sudah menggunakan layanan mobile-banking  (60% di antaranya memakai layanan tersebut setidaknya seminggu sekali). Utamanya layanan mobile banking ini memang digunakan untuk mengecek saldo dan transfer antar rekening,meski ada juga yang mulai memakainya untuk hal yang sedikit lebih advance seperti berbelanja dan transaksi jual beli saham. Namun potensi ini bukan tidak mengandung resiko, baik dari sudut pandang konsumen (misalnya keamanan dalam bertransaksi) maupun dari sisi industri (seperti kebijakan yang mengatur lalu lintas transaksi). Harris Interactice manyatakan, setidaknya terdapat beberapa hal yang menjadi hambatan dalam meluasnya perkembangan gejala ini.

Kekuatiran untuk memberikan data diri pribadi seperti identitas rekeningmenjadi alasan utama resistensi mayoritas konsumen terhadap mobile banking, diikuti dengan besarnya peluang penipuan dan kejahatan finansial lainnya. Ada juga kekuatiran akan hilangnya piranti yang menyimpan beragam informasi bernilai yang sering digunakan untuk mobile banking. Agar industri mobile banking ini bisa diterima konsumen secara luas, isu keamanan memang merupakan kunci dalam mempengaruhi persepsi konsumen.
Sementara dari sisi industrinya, terminologi mobile banking  yangmasih sangat luas – tercakup di dalamnya tramsaksi perbankan berikut pembayaran tagihan, pengiriman uang, notifikasi, informasi saham dan bahkan dompet elektronik sampai dengan perkembangan terakhir yang menjadikan internet dapat diakses melalui perangkat mobile- memang menciptakan banyakpeluang sekaligus potensi gesekan di antara dua industri besar, yaitu antara telekomunikasi dan perbankan.

Sumber

20 Juli 2012

Memulai Pemasaran Melalui Social Media

Suka atau tidak, Anda membutuhkan social media untuk mengembangkan dan menjaga reputasi Anda, serta menumbuhkan bisnis Anda.

Ketika Anda memutuskan menggunakan socialmedia untuk membangun bisnis Anda, maka Anda harus aktif, atau harus ‘eksis’. Tiada hari tanpa posting. Jika Anda no action, maka Anda akan hilang tertimbun oleh yang lain. Bayangkan jika tak ada satupun yang menyebut nama Anda, berarti Anda kehilangan salah satu kesempatan untuk berkembang. Jadi, bergabung dalam social media tak hanya membutuhkan modal dan kesempatan, namun juga kehendak untuk mengembangkan reputasi Anda.

Mulailah dengan rencana yang tujuannya jelas dan framework organisasi tertata agar anda tidak keluar dari niat  semula.

Tentukan tujuan Anda dengan jelas. Apa yang Anda ingin dapatkan dari social media ? Mengapa Anda memilih cara ini ? Apakah Anda mencoba menyelenggarakan penjualan langsung ? Ataukah sebagai layanan konsumen saja ? Apakah Anda ingin membangun hubungan dengan pelanggan dan mengarahkannya menjadi pelanggan yang loyal ? Jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat mempengaruhi tipe content yang Anda publikasikan dan aktifitas di mana Anda berperanserta dalam socialmedia.
Evaluasilah sumber daya Anda. Siapa yang membuat konten Anda ? Siapa yang akan mengurus account social media Anda ? Siapa yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ? Cukupkah kemampuan teknis untuk terjun dalam socialmedia ? Jika tidak, sanggupkah Anda mempelajarinya ? Dapatkah Anda atau orang yang bekerja untuk Anda menulis dengan baik ? Anda harus yakin telah mendapatkan orang yang tepat untuk menjalankan rencana pemasaran melalui social media Anda.

02 Juni 2012

KPR BANK RIAU KEPRI DENGAN BUNGA TERENDAH SE INDONESIA

Bank Indonesia (BI) telah merilis daftar suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan di akhir April 2012. Berdasarkan data tersebut sebanyak 15 bank nasional menawarkan kredit kepemilikan rumah (KPR) murah dengan bunga single digit.

PT. Bank Riau Kepri menjadi juara dengan memberikan bunga kredit KPR murah sebesar 6,78% kemudian disusul oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah yang sebesar 7,13%.

Berikut data Suku Bunga Dasar Kredit khusus KPR murah yang disalurkan bank:
  1. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Riau Kepri = 6,78%
  2. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah = 7,13%
  3. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali = 8,11%
  4. Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta = 8,17%
  5. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur = 8,21%
  6. Standard Chartered Bank = 8,46%

28 Mei 2012

Kisah Sukses Zhou Chengjian, penjahit China jadi Miliarder

Dari Penjahit Menjadi Miliarder

Lebih dari 2.600 butik pakaian telah didirikan Zhou Chengjian di seluruh penjuru China. Kini, bisnisnya bahkan telah memasuki Taiwan dan Hong Kong. Hebatnya, Chengjian memulai usahanya dari nol sebagai seorang penjahit biasa.

Lebih dari 2.200 merek pakaian dan 3.000 desain baru setiap tahunnya dijual di tokonya. Ekspansi yang terus digencarkan Chengjian pun semakin menambah pundi-pundi kekayaannya. Forbes mencatat, nilai kekayaan Chengjian mencapai USD2,6 miliar pada tahun ini dan menduduki peringkat 246 orang terkaya di dunia.

Tak aneh jika mantan penjahit ini didaulat sebagai miliarder pendatang baru yang sukses dengan bisnis pakaiannya, Metersbonwe. Chengjian selalu mengatakan bahwa lakukan bisnis besar dan galilah otak untuk meraih keuntungan. Dia mengutarakan bahwa pemerintah telah menawarkan berbagai sumber daya dan memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk mengeksplorasinya.

“Terpenting, memulai bisnis bukan urusan sepele, tetapi kita harus mencari pasar yang lebih sulit dibandingkan menemui wali kota,” paparnya.
Pada 1982, ketika Chengjian berusia 17 tahun, ia mendirikan butik pakaian di kota kelahirannya, Zhejiang. Namun, tanpa dukungan modal yang kuat, akhirnya toko tersebut gulung tikar.

Sukses Menjadi Reseller

Menjadi reseller atau menjualkan barang dagangan milik orang lain sangat di pengaruhi oleh banyak hal. Hal-hal di bawah ini sangat penting untuk Anda ketahui sebelum berniat terjun kedunia bisnis internet dengan menjadi reseller.




Mutu produk

Berhubungan dengan kualitas barang yang akan dijual. Sebagus apa pun teknik Anda berpromosi akan menjadi kurang bernilai jika Anda ternyata mempromosikan barang atau produk yang tidak berkualitas. Karenanya sangat penting membeli dan menjual kembali produk yang berkualitas demi tanggung jawab Anda kepada konsumen. Hindarilah produk yang berpotensi akan merugikan konsumen lainnya.


Harga Produk

Jika ada dua produk yang sama dan dengan harga yang lebih rendah sudah pasti orang akan memilih harga produk yang lebih rendah. Karenanya sebelum membeli lihatlah perbandingan harga dari produk yang sama.


Salles Letter

Sales letter adalah kalimat home dari web yang menjual produk. Hal ini sangat menentukan kesuksesan Anda dalam penjualan produk kedepannya. Kalimat promosi yang dahsyat dan meyakinkan akan sangat penting sebagai senjata Anda dalam berjualan. Sales letter yang menarik, panjang, dan di lengkapi banyak materi penting seputar testimoni atau kesaksian member, bonus-bonus produk cenderung lebih memikat orang membeli produk tersebut.


Memahami Teknik Berpromosi

Jika Anda belum mengerti teknik berpromosi di internet maka hindarkanlah saja berusaha menjadi reseller karena uang anda hanya akan terbuang secara sia-sia saja.Hal ini disebabkan oleh kerasnya persaingan di dunia internet.Pada suatu produk yang laku jumlah yang menjadi reseller sangat banyak sekali.


Guna Produk

Belilah dan juallah kembali yang kira-kira berguna untuk orang. Sewaktu memutuskan membeli Anda harus melihat bukan hanya dengan kaca mata Anda tapi juga pola pikir orang.



Punya blog sangat penting untuk menjadi reseller. Sangat baik jika Anda punya blog yang bagus, dalam artian sudah terindeks di google, yahoo, msn, dan mesin pencari lain karena sangat membantu tingkat kunjungan ke web yang Anda iklankan. Blog yang terindeks di yahoo atau google biasanya adalah produk yang mempunyai tulisan sendiri sekalipun mungkin tidak semua. Blog yang hanya berisi copy paste biasanya tidak akan bisa muncul di search engine, jika pun muncul tidak akan banyak.

(Sumber : Majalah Marketing)

27 Mei 2012

ANALISA SWOT

Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 ?


SEJARAH ANALISA SWOT

Sejarah Analisis SWOT Jawaban sederhana atas pertanyaan Apa itu SWOT dan Sejarahnya ? Sulit untuk menentukan siapa penemu dan yang pertama kali menggunakan Analisa SWOT. 

09 Maret 2012

Memperkenalkan Bisnis Melalui Kartu Nama

Memasarkan atau memperkenalkan bisnis baru merupakan hal yang tidak mudah. Jangankan bisnis atau produk baru, produk yang sudah lama mapanpun perlu terus menerus diperkenalkan dan disosialisasikan kepada calon konsumen. Satu hal yang cukup sederhana dan oleh sebagian orang dianggap remeh dalam memasarkan bisnis adalah kartu nama. Banyak orang cenderung menganggap brosur atau selebaran lebih efektif dalam memperkenalkan bisnis, namun sebenarnya Kartu nama memiliki peran yang cukup efektif dalam pemasaran bisnis.

Mengapa kartu nama memiliki peran yang cukup efektif dalam memperkenalkan bisnis anda? Ada beberapa alasan, yang pertama kartu nama merupakan identitas bisnis kita, dalam selembar kartu yang kecil itu terdapat berbagai informasi penting tentang bisnis Anda.

07 Maret 2012

MANFAAT BLOG BAGI UKM

Di era komunikasi horizontal sekarang ini konsumen makin kritis, teliti, dan hati – hati. Mereka biasanya akan mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya sebelum membeli suatu produk atau layanan. Dan mereka tidak akan begitu saja percaya dengan bujukan iklan suatu produk.

Website saja bagi konsumen belum cukup, karena mereka tahu informasi di website biasanya bersifat satu arah. Isinya hanya serangkaian informasi tentang seluk-beluk serta produk / layanan dari sebuah perusahaan. Sudah begitu informasinya jarang di-update. Konsumen biasanya akan mencari informasi tambahan sebanyak – banyaknya guna mendapatkan informasi yang akurat tentang suatu produk atau layanan. Salah satunya dengan mencari kelebihan dan kekurangan suatu produk dari orang – orang yang pernah memakai produk atau jasa tersebut melalui komentar atau testimoni mereka di blog yang dikelola oleh perusahaan.

Nah, disitulah pentingnya perusahaan diperkuat dengan blog, termasuk perusahaan skala kecil dan menengah. Apa saja kelebihan blog dibandingkan website? Berikut paparannya:
1.      Dengan blog, perusahaan akan lebih mudah bereskspresi. Perusahaan akan lebih longgar dan lentur menyampaikan informasi tentang berbagai hal menyangkut produk atau layanan yang diberikan perusahaan.
2.      Dengan blog perusahaan secara tidak langsung dapat mengedukasi konsumen. Misalnya melempar informasi tentang produk – produk yang akan diluncurkan, wacana peluncuran produk baru, atau rencana pengembangan suatu produk. Perusahaan bisa membagi informasinya lewat blog sekaligus memancing respon konsumen atau masyarakat luas. Jika konsumen penasaran, mereka bisa menanggapinya sehingga terlihat respon konsumen tentang produk /layanan tersebut.
3.      Konsumen akan lebih yakin ketika ia mengunjungi blog perusahaan setelah melihat perusahaan pemilik blog tersebut terlihat aktif menangani project, mengadakan event penjualan dan promosi, maupun interaksi dengan para klien.

29 November 2011

Bank Muamalat Siap Kenalkan Tabungan Wisata

Dalam memperluas cakupan bisnisnya, Bank Muamalat menambah produk tabungannya dengan Tabungan Wisata, yang diharapkan bisa memberikan tambahan DPK Rp10 miliar di tahun pertama. 

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyiapkan produk terbarunya tabungan wisata, yang dipatok memberikan kontribusi dana pihak ketiga (DPK) sampai Rp10 miliar untuk satu tahun pertama dari 20 ribu nasabah.

“Tabungan wisata ini target nasabah kurang lebih sekitar 20 ribu dengan dana kelolaan Rp5 miliar sampai Rp10 miliar. Produk sudah siap, bisa jalan langsung, otomatis bisa langsung kita tawarkan untuk nasabah-nasabah kita dan asoisasi-asosiasi kita,” tutur Direktur Retail Bank Muamalat Adrian Asharyanto Gunadi, kepada wartawan di Jakarta, Senin 21 November 2011.

Dalam melancarkan pengembangan produk tersebut, perseroan menjalin kerja sama dengan PT Garuda Indonesia (persero) Tbk, sebagai maskapai penerbangan nasional terbesar, dengan target penumpang mencapai 18 juta pada tahun 2011.

07 November 2011

DAFTAR SUKU BUNGA KREDIT PERBANKAN

Berdasarkan data industri perbankan melalui laporan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) terlihat pada periode Juni 2011 dibandingkan pada periode September 2011 memang banyak bank yang menunjukkan penurunan namun tidak ada yang siginifikan.

Hanya beberapa bank seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang secara signifikan menurunkan suku bunga dasar kredit khusus KPR. BCA per Juni 2011 mematok KPR di 9,50% kini per 31 Oktober 2011 BCA mengumumkan suku bunga KPR-nya di 7,50%.

Selain KPR, BCA juga menurunkan suku bunga kredit konsumer non KPR-nya secara signifikan. Kredit konsumer non KPR BCA turun hampir 200 bps dimana per Juni 2011 mencapai 10,05% menjadi 8,64%.

Bank Indonesia (BI) saat ini tengah mengevaluasi sejauh mana masyarakan dapat memanfaatkan informasi dari transparansi SBDK, yang diharapkan dapat meningkatkan kompetisi industri perbankan untuk menekan suku bunga pinjaman ke depan.

"Kalau SBDK isu dan tantangannya itu kan coachingnya pada transparansinya kepada masyarakat sehingga bisa digunakan. Nah jadi dengan itu bisa muncul kompetisi lebih sehat lewat transparansi itu. Ini di lapangan masih banyak yang harus diperbaiki," terang Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad kepada detikFinance di Jakarta, Rabu (2/11/2011).

Ia menjelaskan, untuk saluran transparansi ke masyarakat, untuk tahap awal BI menetapkan bank-bank beraset di atas Rp 10 triliun untuk menginformasikan tingkat SBDK-nya melalui website bank dan koran. Bank sentral pun tengah meninjau apakah dua saluran tersebut sudah cukup untuk menyampaikan informasi bagi masyarakat.

"Itu selain di web juga di koran 3 bulan sekali, jangan-jangan itu ngga terekspos juga oleh publik karena masing-masing orang aksesnya kan ngga sama. Mudah-mudahan aksesnya ini kepada masyarakat yang akan lebih baik," pungkasnya.

Berikut data SBDK perbankan (Juni 2011 dibanding Data Terakhir) yang dihimpun detikFinance dari masing-masing situs bank :

Bank Mandiri (30 September 2011)

  • Kredit Korporasi 11,25% turun menjadi 11,00%
  • Kredit Ritel 13,00% tetap 13,00%
  • Kredit Konsumer KPR 11,75% tetap 11,75%
  • Kredit Konsumer non KPR 13,25% turun menjadi 13,00%.

BNI (30 September 2011)

  • Kredit Korporasi 11,00% turun menjadi 10,75%
  • Kredit Ritel 13,05% turun menjadi 13,00%
  • Kredit Konsumer KPR 11,90% turun menjadi 11,80%
  • Kredit Konsumer non KPR 13,00% naik menjadi 13,15%.

BCA (31 Oktober 2011)

  • Kredit Korporasi 9,00% tetap 9,00%
  • Kredit Ritel 11,00% tetap11,00%
  • Kredit Konsumer KPR 9,50% turun menjadi 7,50%
  • Kredit Konsumer non KPR 10,05% turun menjadi 8,64%.

BII (5 Oktober 2011)

  • Kredit Korporasi 10,69% tetap 10,69%
  • Kredit Ritel 11,52% tetap 11,52%
  • Kredit Konsumer KPR 11,75% tetap 11,75%
  • Kredit Konsumer non KPR 10,37% tetap 10,37%

15 Agustus 2011

Yang perlu diperhatikan dari pemasaran produk/jasa Perbankan?

Kita tentunya telah mengenal Marketing Mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P: Product, Price, Promotion dan Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 2 P lagi, yaitu: People dan Process. Bagaimana penerapan bauran pemasaran pada pada produk dan jasa Bank? Serta apakah yang disebut dengan Triangle Marketing?


a. Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk dan Jasa Bank
Pembahasan penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan dapat dilihat sebagai berikut:
  1. Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa Bank adalah atribut yang menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa Bank juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
  2. Price. Pengertian harga dalam produk dan jasa Bank, berupa kontra prestasi dalam bentuk suku bunga, baik untuk produk simpanan maupun pinjaman, serta fee untuk jasa-jasa perbankan.
  3. Promotion. Kegiatan promosi pada produk dan jasa Bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing research & development.
  4. Place. Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa Bank, berupa Kantor Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti telepon dan jaringan internet.
  5. People. Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani nasabah secara optimal.
  6. Process. Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreativitas yang prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun aman.

14 Agustus 2011

Bagaimana menjadi seorang Account Officer yang efektif ?

Apa, bagaimana dan siapakah AO itu?

Account Officer (AO) adalah orang yang bertugas sejak mencari nasabah yang layak sesuai kriteria peraturan Bank, menilai, mengevaluasi, mengusulkan besarnya kredit yang diberikan. Untuk mendapatkan seorang AO yang berkualitas, diperlukan pendidikan yang memadai dan jam terbang, agar bisa mengenali usaha yang layak dibiayai. Sebelumnya AO akan membuat perencanaan, usaha apa saja yang layak dibiayai di wilayahnya,  dan berapa kira-kira dana yang diperlukan untuk menyalurkan kredit tersebut. Kemudian AO akan melakukan kunjungan ke usaha nasabah, melakukan wawancara, menggali sebetulnya apa yang diperlukan oleh nasabah tersebut.
Bisnis Bank adalah bisnis yang unik, karena Bank berbisnis menggunakan dana pihak lain. Hal ini dapat kita lihat jika kita membaca Laporan Keuangan Bank, oleh karena itu ada UU Perbankan untuk mengatur bagaimana sebuah Bank beroperasi, karena bisnis Bank mempunyai risiko tinggi. Walaupun Bank berusaha mendiversifikasi risiko agar pendapatan sebagian besar beralih ke arah fee based, namun sampai saat ini sumber pendapatan Bank yang utama, terutama Bank yang beroperasi di Indonesia,  berasal dari penyaluran kredit yang berupa pendapatan bunga (interest revenue). Pada Neraca Bank, kita akan melihat bahwa sumber pembiayaan utama untuk kredit tersebut adalah dana pihak ketiga (berupa giro, tabungan, deposito, dan lain-lain). Keadaan ini menunjukkan bahwa kredit adalah bisnis berisiko, dimana ada kemungkinan kredit yang diberikan tak dapat tertagih. Debitur (peminjam kredit) dapat memberikan berbagai alasan mengapa tidak dapat membayar tepat waktu, namun di sisi lain, Bank harus tetap bisa membayar setiap rupiah dana masyarakat yang ditempatkan di Bank. Bank tidak dapat mengatakan bahwa karena kredit yang diberikan tidak dapat atau belum tertagih, maka dana masyarakat belum dapat dibayar. Oleh karena itu Bank selayaknya hanya memberikan kredit kepada debitur yang dinilai layak, serta Bank harus dapat mengendalikan risiko kredit yang diberikannya. Bank juga harus mengembangkan proses seleksi untuk menyaring debitur yang layak diberi kredit.

03 Juli 2011

REGULASI BANK INDONESIA TERKAIT DENGAN PEMBERIAN KREDIT BANK

Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha bank. Namun mengingat sebagai lembaga intermediasi, sebagian besar dana bank berasal dari dana masyarakat, maka pemberian kredit perbankan banyak dibatasi oleh ketentuan undang-undang dan ketentuan Bank Indonesia.

UU Perbankan telah mengamanatkan agar bank senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan kegiatan usahanya, termasuk dalam memberikan kredit. Selain itu, Bank Indonesia sebagai otoritas perbankan juga menetapkan peraturan-peraturan dalam pemberian kredit oleh perbankan. Beberapa regulasi dimaksud antara lain adalah regulasi mengenai Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijaksanaan Perkreditan Bank bagi Bank Umum, Batas Maksimal Pemberian Kredit, Penilaian Kualitas Aktiva, Sistem Informasi Debitur, dan pembatasan lainnya dalam pemberian kredit.

A. Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijaksanaan Perkreditan Bank bagi Bank Umum
Sebagaimana telah dikemukakan, bank dalam melakukan kegiatan usaha terutama dengan menggunakan dana masyarakat yang dipercayakan kepada bank. Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha bank, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus berpegang pada azas-azas perkreditan yang sehat guna melindungi dan memelihara kepentingan dan kepercayaan masyarakat.
Agar pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan azas-azas perkreditan yang sehat, maka diperlukan suatu kebijakan perkreditan yang tertulis. Berkenaan dengan hal tersebut, Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan mengenai kewajiban bank umum untuk memiliki dan melaksanakan kebijakan perkreditan bank berdasarkan pedoman penyusunan kebijakan perkreditan bank dalam SK Dir BI No.27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995. Berdasarkan SK Dir BI tersebut, Bank Umum wajib memiliki kebijakan perkreditan bank secara tertulis yang disetujui oleh dewan komisaris bank dengan sekurang-kurangnya memuat dan mengatur hal-hal pokok sebagai berikut :
1. prinsip kehati-hatian dalam perkreditan;
2. organisasi dan manajemen perkreditan;
3. kebijakan persetujuan kredit;
4. dokumentasi dan administrasi kredit;
5. pengawasan kredit;
6. penyelesaian kredit bermasalah.
Kebijakan perkreditan bank dimaksud wajib disampaikan kepada Bank Indonesia. Dalam pelaksanaan pemberian kredit dan pengelolaan
perkreditan bank wajib mematuhi kebijakan perkreditan bank yang telah disusun secara konsekuen dan konsisten.

B. Batas Maksimum Pemberian Kredit
Salah satu penyebab dari kegagalan usaha bank adalah penyediaan dana yang tidak didukung dengan kemampuan bank mengelola konsentrasi penyediaan dana secara efektif. Dalam rangka mengurangi potensi kegagalan
usaha bank maka bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit, antara lain dengan melakukan penyebaran (diversifikasi) portofolio penyediaan dana melalui pembatasan penyediaan dana, baik
kepada pihak terkait maupun kepada pihak bukan terkait. Pembatasan penyediaan dana adalah persentase tertentu dari modal bank yang dikenal dengan batas maksimum pemberian kredit (BMPK). BMPK mendapatkan dasar pengaturan dalam UU Perbankan. Pengaturan tersebut selanjutnya dijabarkan oleh Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. Berdasarkan PBI tersebut, BMPK adalah persentase maksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank.
Tujuan ketentuan BMPK adalah untuk melindungi kepentingan dan kepercayaan masyarakat serta memelihara kesehatan dan daya tahan bank, dimana dalam penyaluran dananya, bank diwajibkan mengurangi risiko dengan cara menyebarkan penyediaan dana sesuai dengan ketentuan BMPK yang telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak terpusat pada peminjam dan/atau kelompok peminjam tertentu. Penyediaan dana dalam kerangka BMPK tidak hanya berupa kredit, tetapi meliputi seluruh portofolio penyediaan  dana yaitu penanaman dana bank dalam bentuk :
a. kredit;
b. surat berharga;
c. penempatan;
d. surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali;
e. tagihan akseptasi;
f. darivatif kredit (credit derivative);
g. transaksi rekening administratif (seperti guarantee, letter of credit, standby letter of credit);
h. tagihan derivatif;
i. potential future credit exposure;
j. penyertaan modal;
k. penyertaan modal sementara;
l. bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan huruf a sampai dengan huruf k.
Seluruh portofolio penyediaan dana kepada pihak terkait dengan bank dapat dilakukan paling tinggi 10 % dari modal bank. Untuk penyediaan dana kepada seorang peminjam yang bukan merupakan pihak terkait dengan bank dapat dilakukan paling tinggi 20 % dari modal bank. Sementara, penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait dapat dilakukan paling tinggi 25 % dari modal bank. Peminjam digolongkan sebagai anggota suatu kelompok peminjam apabila peminjam mempunyai hubungan pengendalian dengan peminjam lain baik melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan dan/atau keuangan.
Sementara, pihak terkait adalah peminjam dan/atau kelompok peminjam yang mempunyai keterkaitan dengan bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 PBI No. 7/3/PBI/2005. Bank wajib memiliki dan menatausahakan daftar rincian pihak terkait dengan bank dan dilaporkan kepada Bank Indonesia. Pengecualian diberlakukan terhadap perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tidak diperlakukan sebagai kelompok peminjam sepanjang hubungan tersebut semata-mata disebabkan karena kepemilikan langsung pemerintah Indonesia. Selain itu penyediaan dana bank kepada BUMN untuk tujuan pembangunan dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak dapat dilakukan paling tinggi sebesar 30 % dari modal bank.
Kemudian dapat ditambahkan bahwa pengambilalihan (negosiasi) wesel ekspor berjangka dikecualikan dari peritungan BMPK sepanjang wesel ekspor berjangka diterbitkan atas dasar letter of credit berjangka yang sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) yang berlaku, dan telah diaksep oleh Prime Bank. Bank yang melakukan pelanggaran BMPK dan atau pelampauan BMPK dikenakan sanksi penilaian tingkat kesehatan bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Pelanggaran BMPK adalah selisih lebih antara persentase BMPK yang diperkenankan dengan persentase penyediaan dana terhadap modal bank pada saat pemberian penyediaan dana.
Sementara, pelampauan BMPK adalah selisih lebih antara persentase BMPK yang diperkenankan dengan persentase penyediaan dana terhadap modal bank pada saat tanggal laporan dan tidak termasuk pelanggaran BMPK sebagaimana dimaksud di atas. 

Penyediaan dana oleh Bank dikategorikan sebagai pelampauan BMPK apabila disebabkan oleh :
a. penurunan modal bank;
b. perubahan nilai tukar;
c. perubahan nilai wajar;
d. penggabungan usaha dan atau perubahan struktur kepengurusan yang menyebabkan perubahan pihak terkait dan atau kelompok peminjam;
e. perubahan ketentuan.

23 April 2011

Tips Memilih Asuransi Mobil

Produk asuransi mobil kian beragam. Maraknya penawaran asuransi mobil mesti disikapi dengan ketelitian kita dalam memilih asuransi mobil.   Apa saja yang harus kita perhatikan dalam memilih asuransi mobil?  Ada beberapa petunjuk yang dapat dijadikan referensi sebelum memilih asuransi mobil.
  1.  Pilih perusahaan asuransi yang memiliki kinerja keuangan sehat.
  2. Teliti dalam memilih perlindungan yang diinginkan: all risk atau total loss only. Pilihan tersebut memengaruhi tarif premi. Makin lengkap jenis perlindungannya, makin mahal preminya.
  3.  Jangan tergoda perusahaan asuransi yang menawarkan tarif murah. Pastikan Anda mengetahui dengan benar tentang term, condition, dan jenis perlindungan yang diberikan.
  4.  Pelajari polisnya terlebih dulu. Anda akan diberi waktu untuk itu sebelum deal dengan perusahaan asuransi. Pahami hak dan kewajiban serta hal lain yang tertera dalam polis.
  5.  Akan lebih baik lagi jika perusahaan asuransi memiliki jaringan bengkel rekanan yang lengkap, berapa jumlahnya, dan di mana saja lokasinya.
  6.  Bandingkan benefit yang diberikan, seperti layanan klaim 24 jam, derek gratis, dan sebagainya.

22 April 2011

Cara Bebas dari Jeratan Kartu Kredit

Ingin terus menikmati fasilitas yang ada dalam kartu kredit, namun tak ingin terlilit utang? Bayarlah tagihan dengan lunas sebelum jatuh tempo. 

Anda mungkin pernah menonton atau bahkan masih ingat dengan film “Confessions of A Sophaholic”. Film yang menarik perhatian pecinta film di Indonesia sekitar Maret 2009 silam. Film tersebut berkisah tentang kegilaan seorang wanita dalam berbelanja untuk memenuhi tuntutan gaya hidup di kota metropolis.

Kisah tersebut sebenarnya patut menjadi pembelajaran bagi kita semua. Demi memenuhi hasrat belanjanya, si tokoh utama dalam film tersebut menggunakan beberapa kartu kredit. Ujung-ujungnya, tagihan kartu kredit membengkak. Ia tak sanggup melunasi tagihan dan berakhir dengan bermain petak umpet dengan bank penerbit kartu karena bermasalah.

Kehadiran kartu kredit sejatinya untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Dengan kartu kredit, nasabah tak perlu repot membawa uang tunai jika ingin berbelanja. Kartu kredit menjadikan transaksi kian cepat dan simple. Namun, kemudian, kehadiran kartu ini disalahartikan. Menjadikannya sebagai alat utang adalah tren salah kaprah yang berkembang kemudian.

Ada beberapa hal yang perlui diperhatikan sebelum memutuskan untuk membuat kartu kredit. Pertama, kartu kredit yang akan diaplikasi diterima bertransaksi di mana-mana, termasuk di luar negeri. Kedua, tingkat suku bunga yang tidak mencekik. Ketiga, biaya tahunan (annual fee) dan terakhir layanan purnajual.

Pada saat pengajuan aplikasi baru, akan lebih aman jika aplikasi dilakukan sendiri melalui kantor bank yang bersangkutan. Hal ini untuk menghindari data pribadi kita bocor ke mana-mana dan disalahgunakan.
Setelah kartu kredit di tangan, keinginan untuk menggunakannya tentu tak tertahankan lagi. Terlebih jika melihat berbagai tawaran menarik yang diberikan bank penerbit. Entah bunga nol persen, merchant-merchant yang luas beserta diskonnya hingga fasilitas point reward dengan banyak hadiah. Keinginan untuk gesek sana gesek sini menjadi hal yang ingin segera mungkin dilakukan.

Tips Memilih Asuransi Syariah

Produk asuransi syariah mulai dilirik oleh masyarakat. Transparansi, dan berbagai kelebihan didalamnya membuat produk ausransi syariah semakin mendapat tempat dan menjadikan satu alternatif pilihan yang menarik bagi masyarakat.

Semakin banyaknya produk syariah tentunya juga semakin membutuhkan kejelian masyarakat untuk memilih. Berikut adalah beberapa tips dan trik memilih asuransi syariah.

1. Cari tahu dulu pengalaman perusahaan dalam menjalankan bisnis asuransi syariah. Mislanya, sudah berapa lama perusahaan tersebut menjalankan bisnis asuransi syariah.

Semakin lama perusahaan tersebut menjalankan bisnis asurani syariah, bisa mempermudah kita mengetahui kondisi perusahaan dan seberapa besar pula komitmenya. Setelah itu, cari tahu bagaimana track record perusahaan dalam melakukan pembayaran klaim. Apakah perusahaan tersebut pernah bermasalah dalma pembayara klaim atau tidak. Pastikan pula bahwa perusahaan asuransi tersebut telah memiliki izin dari pemerintah dan diawasi oleh dewan asuransi syariah.

2. Pelajari kejelasan akad atau perjanjian asuransi. Dalam asuransi, isi perjanjian memegang peranan penting karena menyangkut status premi yag kita bayarkan.

Bila akad yang digunakan adalah akad asuransi syariah, biasnaya tidak ada istilah “dana hangus” untuk asuransi jiwa, sehingga saat nasabah karena alasan tertentu tidak memperpanjang preminya dan ingin mencairkannya ditahun kedua, seharusnya dana premi yang sudah disetor maish ada, walaupun nilainya tidak 100% lagi.. Karena, dalam asuransi syariah, ada dana yang diikhlaskan unuk tolong menolong (ta’awun) yang bisanya disebut sebagai dana tabarru.

07 Maret 2011

NPL ( NON PERFORM LOAN)

Kredit macet/non performing loan adalah jumlah kredit yang disalurkan kepada debitur akan tetapi kondisinya tidak dapat tertagih disebabkan beberapa alasan tertentu.

Cara Menghitungnya adalah :
Jumlah kredit bermasalah x 100% (dibagi) Kredit yang disalurkan
Semakin kecil persentase NPL, maka semakin baik kualitas pinjaman dari lembaga tersebut dan dana anda yang ditempatkan terjamin keamanannya.

Terjadinya non performing loan biasanya disebabkan oleh : Kredit disalurkan kepada usaha yang kurang produktif.

1. Jaminan berupa barang (jaminan kebendaan) tidak dapat menjamin pengembalian pinjaman karena sifatnya tidak likuid.
2. Tidak adanya lembaga yang menjamin pengembalian / angsuran dari pinjaman yang diberikan.
3. Tidak ada jaminan bahwa setiap bulan debitur akan mampu membayar.
4. Adanya debitur / nasabah yang nakal.

18 Desember 2010

Belajar Main Saham dan Investasi di Pasar Modal

Anda perlu tahu bahwa di masa sekarang ini, belajar main saham adalah hal yang wajib hukumnya. Alasannya simple saja, Anda pasti telah mengetahui bahwa deposito dan instrumen perbankan lainnya hanya memberikan imbal hasil (interest) yang amatlah minim.  Jika Anda berharap mendapatkan passive income yang lumayan, tidak mungkin rasanya apabila Anda hanya mengandalkan instrumen investasi jenis deposito maupun tabungan.

Sesungguhnya, investasi dapat dilakukan ke dalam berbagai instrumen. Investasi saham hanyalah salah satu dari sekian banyak jenis investasi yang ada. Anda pasti tahu instrumen investasi yang tergolong terkenal di mata awam seperti deposito, emas, dan juga properti. Akan tetapi, dengan belajar main saham, Anda akan menjumpai berbagai macam keuntungan yang tidak akan Anda peroleh di instrumen investasi yang lainnya.

Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Sesungguhnya, main saham atau lebih tepat disebut investasi saham tidaklah sesulit yang dibayangkan publik. Pergerakan harga saham sendiri dapat ditelaah lebih lanjut. Ada dua jenis pendekatan yang wajib Anda kuasai jika Anda ingin berhasil dalam investasi saham Anda.

Pertama adalah dengan cara melihat latar belakang, karakteristik, serta nilai – nilai perusahaan itu sendiri yang lebih dikenal dengan sebutan analisa fundamental.

Kedua adalah dengan cara analisa teknikal. Cara kedua ini menggunakan pendekatan yang sangat berbeda dengan cara yang pertama. Semua analis saham profesional menggunakan konsep analisa teknikal untuk mengetahui pola pergerakan harga saham di pasar dari formasi grafik yang terbentuk oleh pergerakan harga yang terjadi. Anda perlu tahu bahwa analisa teknikal sendiri terbagi menjadi dua bagian besar, yakni analisa teknikal klasik dan analisa teknikal modern.

Analisa teknikal klasik menganalisis pergerakan harga saham murni hanya dari grafik saja, di dalamnya mencakup proses tarik-menarik garis (trendline, support, resistance), serta diimbangi dengan analisa volume.
Analisa teknikal modern menganalisis pergerakan harga saham dengan menggunakan beberapa perhitungan matematika seperti nilai rata-rata, standar deviasi, laju eksponensial, transformasi, serta berbagai jenis lainnya. Yang paling sederhana dan sering digunakan adalah harga rata-rata berjalan (moving average) serta perhitungan stochastic oscillator.

Hal-hal diatas inilah yang membuat kebanyakan investor retail malas mempelajarinya dan akhirnya melakukan transaksinya hanya berdasarkan rumor-rumor yang seringkali menyesatkan. Hal-hal di atas dianggap bersifat kompleks dan mayoritas orang mengatakan bahwa belajar main saham itu susah. Hal ini terjadi karena orang tersebut tidak mau mempelajarinya terlebih dahulu, dan mau cepat- cepat ‘jago’ dalam melakukan investasi saham.

Tentu hal itu tidaklah mungkin. Tidak ada orang yang langsung menjadi ‘pro’ dalam sebuah bidang tanpa mempelajari dan mencurahkan seluruh waktunya ke bidang tersebut. Kesimpulannya, sebelum terjun langsung ke bursa saham, Anda tidak boleh langsung ‘main’ saham, tetapi ‘belajar main saham’ terlebih dahulu. Hanya dengan cara itulah, Anda akan menjadi seorang investor yang sukses di dunia pasar modal. Selamat Belajar !


Sumber

11 Oktober 2010

BANKIR BERMASALAH

Membiarkan berkeliaran bankir rusak dan debitur-debitur sampah sangat mungkin memukul balik industri perbankan ke lembah yang lebih buruk. Pengalaman menunjukkan, kantor bank yang megah tidak otomatis bankirnya bermental sehat. Demikian pula sebaliknya, kantor bank yang sederhana tidak secara langsung bankirnya sontoloyo.

Menurut kajian Infobanknews.com, kegagalan bank selama ini memang disebabkan oleh ulah bankir dan para pemilik yang tidak punya urat moral. Dana masyarakat yang berhasil dihimpun lebih banyak disalurkan ke kantongnya sendiri dibandingkan dengan untuk ekspansi nasabah di luar grup.

Para bankir amburadul telah menjadi aktor utama atas remuknya bank selama ini. Pelanggaran Batas Maksimum pemberian Kredit (BMPK), kredit fiktif, dan rekayasa pembukuan adalah tiga modus yang kerap dilakukan para bankir untuk menjebol banknya sendiri. Kasus bank-bank yang dilikudasi pada 1997 dan yang dibekukan pada 1998 dan 1999 lalu sebagian besar malakukan tiga kombinasi itu. Namun, anehnya, bankir-bankir rusak itu tetap tidak tersentuh oleh hukum.

Sudah ada bankir yang diperiksa atau sudah dijadikan tersangka, tapi kasusnya tetap terbungkus rapi di “ketiak” kepolisian atau kejaksaan. “Sejak ramai-ramainya skandal bank, tidak ada satupun bakir yang diproses secara hukum. Padahal, tidak ada sedikit bank yang remuk karena ulang bankir sontoloyo dengan cara kredit fiktif, misalnya,” ujar pengamat hukum perbankan Prodjoto, kepada infobank beberapa waktu lau.

Bank boleh saja tampak segar bugar, tapi kalau bankirnya berpenyakitan tetap saja bank berpotensi sakit. Kayakinan ini bisa saja terbukti manakala krisis datang menghadang dan ketika bank dalam perjalanan menuju kesulitan. Banyak kasus kegagalan bank bersumber dari rusaknya pengurus. Bankir nakal merupakan malapetaka bagi hancurnya sebuah bank yang dibekukan maupun dilikuidasi semuanya dikangkangi oleh pengurus dan direksinya dan tidak sedikit yang karyawannya pun ikut pesta. Bisa jadi karena bank remuk karena orang dalam, persyaratan untuk menjadi bankir semakin sulit. Ada istilah bankir masuk DOT (Daftar Orang Tercela) dan ada bankir yang harus ikut fit and proper test. Semua itu menjadi barang mahal bagi seorang bankir yang ingin terus berkarir di bank. Sangatlah berharganya sepucuk surat yang namanya lulus fit and proper test. Sebab, tanpa itu maka kiamatlah bankir atau pemilik bank itu.

Di sisi lain, penanganan tentang bankir bermasalah yang menjadi tersangka juga teramat kabur. Ada bankir yang menjadi tersangka, tapi masih bebas tanpa status yang jelas. Ada pemilik bank yang masuk daftar kredit macet bank, tapi masih mengendalikan bank dengan status lulus bersyarat. Juga, ada “rebutan rezeki” antara kepolisian dengan kejaksanaan tentang penangan bankir-bankir bermasalah. Hal yang sama juga terjadi pada debitur-debitur busuk. Adakah mereka dibayar oleh para bankir dan debitur tuyul, yang jelas-jelas menggondol triliunan uang negara ? Membiarkan berkeliaran bankir rusak dan debitur-debitur sampah sangat mungkin memukul balik industri perbankan ke lembah yang leblih buruk


infobanknews.com