Dalam rangka mengantisipasi
kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri Tahun 1433 H / 2012, Bank
Indonesia (BI) telah mempersiapkan sistem pembayaran tunai dan non tunai
agar dapat melayani kebutuhan masyarakat. Berbagai langkah telah
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai, dengan cara
mengoptimalkan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri. Sebagaimana halnya siklus
tahunan, selama periode Ramadhan dan Idul Fitri umumnya terjadi
peningkatan kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran non-tunai untuk
memenuhi transaksi masyarakat.
Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang (outflow)
periode Ramadhan dan Idul Fitri 2012 sebesar Rp 89,4 triliun atau
meningkat sebesar Rp 9,1 triliun dibandingkan dengan realisasi outflow
periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun sebelumnya. Uang Pecahan
Besar/UPB (pecahan Rp.100.000, Rp.50.000, dan Rp.20.000) diproyeksikan
sebesar Rp 81,1 triliun dan Uang Pecahan Kecil/UPK (pecahan Rp.10.000,
Rp.5.000, Rp.2.000, dan Rp.1.000 serta uang logam seluruh pecahan)
diproyeksikan sebesar Rp 8,3 triliun. Persediaan uang ini dinilai sangat
mencukupi dalam memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadhan dan
Lebaran 1433 H, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan.
Infrastruktur dan layanan sistem pembayaran non
tunai juga telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan transaksi
pembayaran non tunai (RTGS, Kliring) yang volume transaksinya selalu
meningkat rata-rata 13,7% di atas transaksi normal harian. Transfer dana
melalui SKNBI saat ini juga telah menggunakan sistem transfer dana close to real time “Si Kilat”
(Sistem Kliring Kini Lebih Cepat). Dalam menghadapi lonjakan transaksi,
BI akan optimal bekerja sama dengan Perbankan dan sepanjang dibutuhkan
BI juga siap menambah jam layanan operasional.
Tahun ini BI berupaya untuk memadukan layanan pembayaran tunai dan non tunai dalam rangka mewujudkan less-cash society.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan peritel
agar semakin sering menggunakan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK)
terutama uang elektronik sebagai alternatif uang kertas dan uang logam
terutama uang pecahan kecil. Oleh karena itu selama periode kas keliling
yang akan dilaksanakan di Monas per tanggal 30 Juli 2012, masyarakat
juga dapat melakukan penukaran uang ke uang elektronik (e-money)
secara cuma-cuma dengan membawa kartu atm/debit untuk kemudian
ditukarkan. Hal ini selain untuk perluasan sistem pembayaran non tunai
juga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam
bertransaksi.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.