Umat Islam tentu menyimpan kerinduan terhadap Nabi Muhammad SAW. Selain
mengikuti ajarannya, banyak muslim mendatangi lokasi-lokasi yang
dahulunya pernah dikunjungi Rasul untuk mengurangi kerinduan tersebut.
Selain Kabbah di Mekah, serta Masjid Nabawi di Madinah, satu lokasi ini juga menjadi tempat yang patut dikunjungi jika teringat akan Nabi. Adalah Masjid Jin yang terletak di salah satu kota suci Makkah Almukarromah.
Konon, masjid ini menjadi saksi bisu ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjanjian dengan bangsa jin. Selain itu, masjid tersebut juga menjadi tempat turunnya salah satu wahyu Allah yakni Surat Al Jin. Bagaimana lengkapnya? Berikut ulasannya.
Masjid jin menjadi salah satu masjid bersejarah selain Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsa di Palestina. Bangunannya memang terlihat biasa layaknya masjid pada umumnya. Tidak ada arsitektur yang spesial dari kondisi masjid ini. Posisinya dipinggir jalan raya serta diapit oleh gedung-gedung bertingkat.
Namun Masjid Jin menjadi sangat bersejarah karena di sana Rasulullah SAW melakukan pernjanjian dengan bangsa jin. Mereka mengucapkan dua kalimat syahadat dan berjanji akan mengikuti ajaran Nabi.
Berdasarkan catatan sejarah, Rasulullah SAW dan para sahabat sedang melaksanakan shalat Subuh di Masjid tersebut. Kemudian, Rasul membacakan surah ar-Rahman [55] ayat 1-78. Dalam surah ar-Rahman ini terdapat beberapa ayat yang berbunyi, "Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Ternyata, bacaan tersebut tidak sengaja di dengar oleh segerombolan jin yang melewati masjid untuk melakukan perjalanan Tihamah.
Para jin lantas menjawab, ’’Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami.” Ibnu Mas’ud mengaku, pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu, kami pergi bersamanya dan aku bacakan Alquran kepada mereka.”
Jin kemudian mulai berdialog dengan Rasulullah SAW. Saat itulah, mereka menyatakan keimanannya. Mereka kemudian menyampaikan hal itu kepada kaum jin yang lain. Saat itu juga Allah langsung menurunkan surat Al jin.
Para jin lalu berbaiat dengan Rasul SAW. Peristiwa itu juga diabadikan dalam Alquran surah al-Ahqaf [46]: 29-32.
“Dan ingatlah ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Quran. Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: Diamlah kamu untuk mendengarkannya. Ketika pembacaan selesai, mereka kembali kepada kaumnya untuk memberi peringatan,” (29)
“Mereka berkata: Hai kaum kami, seseungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus,” (30)
“Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih,” (31)
“Dan orang-orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata,” (32)
Masjid Al-Jin sering juga dikenal denganama Masjid al-Bai’ah. Letaknya sekitar 1,5 km di sebelah utara Masjidil Haram, dengan luasnya sekitar 20x10 meter.
Selain Kabbah di Mekah, serta Masjid Nabawi di Madinah, satu lokasi ini juga menjadi tempat yang patut dikunjungi jika teringat akan Nabi. Adalah Masjid Jin yang terletak di salah satu kota suci Makkah Almukarromah.
Konon, masjid ini menjadi saksi bisu ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjanjian dengan bangsa jin. Selain itu, masjid tersebut juga menjadi tempat turunnya salah satu wahyu Allah yakni Surat Al Jin. Bagaimana lengkapnya? Berikut ulasannya.
Masjid jin menjadi salah satu masjid bersejarah selain Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsa di Palestina. Bangunannya memang terlihat biasa layaknya masjid pada umumnya. Tidak ada arsitektur yang spesial dari kondisi masjid ini. Posisinya dipinggir jalan raya serta diapit oleh gedung-gedung bertingkat.
Namun Masjid Jin menjadi sangat bersejarah karena di sana Rasulullah SAW melakukan pernjanjian dengan bangsa jin. Mereka mengucapkan dua kalimat syahadat dan berjanji akan mengikuti ajaran Nabi.
Berdasarkan catatan sejarah, Rasulullah SAW dan para sahabat sedang melaksanakan shalat Subuh di Masjid tersebut. Kemudian, Rasul membacakan surah ar-Rahman [55] ayat 1-78. Dalam surah ar-Rahman ini terdapat beberapa ayat yang berbunyi, "Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Ternyata, bacaan tersebut tidak sengaja di dengar oleh segerombolan jin yang melewati masjid untuk melakukan perjalanan Tihamah.
Para jin lantas menjawab, ’’Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami.” Ibnu Mas’ud mengaku, pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu, kami pergi bersamanya dan aku bacakan Alquran kepada mereka.”
Jin kemudian mulai berdialog dengan Rasulullah SAW. Saat itulah, mereka menyatakan keimanannya. Mereka kemudian menyampaikan hal itu kepada kaum jin yang lain. Saat itu juga Allah langsung menurunkan surat Al jin.
Para jin lalu berbaiat dengan Rasul SAW. Peristiwa itu juga diabadikan dalam Alquran surah al-Ahqaf [46]: 29-32.
“Dan ingatlah ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Quran. Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: Diamlah kamu untuk mendengarkannya. Ketika pembacaan selesai, mereka kembali kepada kaumnya untuk memberi peringatan,” (29)
“Mereka berkata: Hai kaum kami, seseungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus,” (30)
“Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih,” (31)
“Dan orang-orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata,” (32)
Masjid Al-Jin sering juga dikenal denganama Masjid al-Bai’ah. Letaknya sekitar 1,5 km di sebelah utara Masjidil Haram, dengan luasnya sekitar 20x10 meter.
SOURCE DREAM.CO.ID
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.