31 Agustus 2011

ANCAMAN BLACK HOLE PEREKONOMIAN DUNIA

Perekonomian Amerika Serikat (AS) memperlihatkan kemajuan yang cukup berarti setelah didera depresi ekonomi pada 2008. Hal ini dapat terlihat dari masih berjalannya perusahaan perusahaan raksasa dunia di AS seperti Apple, Wall Mart, dan lainnya.

Namun, perlambatan kepulihan ekonomi mulai memperlihatkan tanda-tanda dini yang semula tak terduga. Adanya Tea Party dan sabotase partai Republik ternyata menjadi hambatan utama pemulihan perekonomian AS. Keputusan Standard and Poor dalam menurunkan peringkat AS merupakan keputusan yang tidak profesional di mana perhitungan mereka keliru sebesar USD2 triliun.

Jelas bahwa Standard and Poor telah memasuki ranah politik yang mencoba memancing dalam air keruh. Dunia tidak melupakan dosa Standard and Poor dalam menciptakan hampir semua krisis ekonomi baik nasional, regional, dan dunia. Krisis ekonomi Asia pada 1997 yang lalu juga merupakan dosa dari Standard and Poor.
Begitu pula dengan krisis pada 2008 di AS. Standard and Poor telah melakukan tindakan tercela yang tidak memberikan rating sesuai dengan kepantasan yang ada. Standard and Poor tampaknya mencoba membuat black hole dalam perekonomian dunia sehingga hedge fund memiliki kesempatan untuk melakukan aksi ambil untung termasuk dalam posisi short.

Jika mencermati pidato Obama, sangat mungkin Standard and Poor telah disetir oleh kekuatan tertentu dalam partai Republik. Dengan demikian, pembangunan ekonomi di AS telah terperangkap oleh perang dengan musuh di dalam selimut mereka sendiri. Demokrasi yang seharusnya menjadi alat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan telah gagal mencapai misinya.

Demokrasi justru menjadi gridlock bagi pembangunan itu sendiri. Keinginan kubu partai Republik untuk memberikan batasan utang bagi anggaran belanja AS telah membuat perekonomian AS semakin menghadapi pertumbuhan ekonomi yang semakin memburuk.

Dengan kata lain, kubu ini mempertahankan kebijakan ekonomi yang prosiklis (procylical) seperti juga yang dijalankan IMF dan Bank Dunia. Kebijakan ekonomi yang prosiklis juga membuat perekonomian Eropa semakin terbelit oleh produktivitas yang rendah, bahkan Inggris kini memasuki kerusuhan sosial yang terus semakin buruk.

Di sinilah juga penekanan sama yang hendak dilakukan partai Republik di AS yang ujungnya sebetulnya sangat sederhana yaitu tidak menginginkan Obama kembali menjadi presiden AS untuk kedua kalinya. Tanpa intervensi seperti itu, sebetulnya Obama sudah mengalami hambatan yang sangat besar akibat krisis ekonomi pada 2008.

Produktivitas perekonomian AS masih lemah begitu pula dengan unit labour cost yang juga semakin mahal. Untuk itulah, Ben Bernanke menjamin bahwa tingkat suku bunga akan berada pada level nol persen hingga 2013.

Kegagalan Ekonomi

Langkah Bernanke merupakan langkah yang sangat tepatuntuk memotong keinginan Standard and Poor dalam meningkatkan biaya modal di AS sehingga kebijakan prosiklis terus dapat diterapkan. AS sebetulnya masih dapat mengandalkan peluru Ben Bernanke yang lain seperti quantitative easing tahap ketiga yang sampai saat ini belum dikeluarkan.

Dengan quantitative easing, consumer demand dapat terus dijaga, sementara inflasi dapat terus dipertahankan rendah, selain juga membuat program ekonomi supply side China menjadi terhambat. Saat ini China terus memacu perekonomiannya dengan pembangunan berbasis supply side.

Baru-baru ini China meluncurkan pesawat stealth dan aircraft carrier mereka yang pertama. China terus membiayai program mereka ini dengan beragam cara termasuk dengan melakukan dual initial public offering (IPO) bagi perusahaan-perusahaan mereka, khususnya dengan memanfaatkan pasar uang Hong Kong.

Ini perlu juga dilakukan selain untuk mematok nilai tukar yuan terhadap dolar pada kisaran 6,4 sehingga daya saing China terus dapat dipertahankan dalam rangka mendukung program supply side mereka. Langkah China ini membuat obligasi pemerintah berbasis mata uang Swiss meningkat tertinggi sejak Mei 2009.

Risikonya T Bill AS akan terus tertekan. Tanpa quantitative easing tahap tiga saja saat ini sudah turun menjadi 2,17 persen yang merupakan titik terendah sejak Januari 2009. Masih ada ruang untuk terus turun lebih dalam. Krisis baru-baru ini juga membuat harga emas naik yang ironisnya juga diikuti oleh kenaikan harga pangan secara cross section.

Negara yang tidak mampu meningkatkan produksi pangannya akan menjadi korban perekonomian black hole seperti Somalia. Dengan demikian, perekonomian black hole terperangkap oleh dua tipe error. Tipe kesalahan pertama adalah error akibat The Fed tidak melakukan cukup tindakan sehingga pasar secara kejam mengalami penurunan drastis.

Sedangkan tipe kesalahan yang kedua adalah The Fed akan menolong perekonomian dunia dan pasar akan secara cepat pulih kembali. Kedua tipe kesalahan itu akan semakin dominan akhir-akhir ini. Risikonya krisis akan semakin akut menuju black hole ekonomi di mana penerimaan pajak di AS terancam turun.

Hal ini sudah terjadi di California pada Juli lalu yang turun sebesar 10 persen di bawah ekspektasi. Inilah dampak lanjutan dari kesalahan keputusan yang dibuat lembaga rating seperti Standard and Poor yang bersifat prokebijakan ekonomi prosiklis. Langkah tersebut menyebabkan kedua tipe error tersebut semakin membesar yang berpotensi menyebabkan black hole economy.

Inilah harga politik yang harus dibayar oleh pemerintahan Obama yang pernah mencoba akan mengatur lembaga rating agar menjadi lembaga yang lebih profesional yang tidak bersifat prosiklis untuk menghindari perekonomian black hole.

ACHMAD DENI DARURI
President Director Center for Banking Crisis

Sumber : Okezone

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.