29 Agustus 2011

RAHASIA SUKSES MENDAPATKAN KREDIT DI BANK

Mengajukan kredit ke bank susah-susah gampang. Jika salah mempersiapkan data, bukannya dana yang didapat, yang ada malah pengajuan kredit kita ditolak. Lalu, bagaimana caranya?

Dalam menjalani hidup, kebutuhan memang bisa datang kapan saja. Bahkan, terkadang muncul tanpa diduga-duga. Apalagi bagi yang bergelut di dunia wirausaha. Saat persaingan bisnis makin ketat, perlu inovasi agar bisa memenangi persaingan atau setidaknya bertahan. Namun, inovasi kadangkala membutuhkan suntikan modal yang tak sedikit.

Saat seperti itulah kehadiran bank sangat dibutuhkan, yakni untuk membantu mengatasi masalah permodalan melalui skema kredit. Masalahnya, mengajukan kredit ke bank itu susah-suah gampang. Sering kali orang menganggap sepele saat ia mengajukan proposal pinjaman ke bank. Setelah dua pekan menunggu, kucuran kredit dari bank pun tak juga kunjung diterima, yang datang malah surat penolakan.
Nah, tips berikut barangkali bisa membantu Anda dalam mengajukan pinjaman ke bank.

  1. Anda harus tahu terlebih dulu jenis kredit yang akan diajukan dan untuk kebutuhan apa. Apakah kredit modal kerja, kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan mobil, biaya pendidikan, atau kebutuhan lain. Dengan demikian, saat datang ke bank, Anda sudah memiliki gambaran jenis kredit yang akan diajukan. Jangan lupa melakukan penghitungan atau estimasi dana yang dibutuhkan.
  2.  Siapkan dokumen yang dibutuhkan. Dokumen standar yang biasanya diperlukan saat mengajukan kredit antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), slip gaji asli jika karyawan, nomor pokok wajib pajak (NPWP), dan kartu keluarga. Jika pengajuan pinjaman untuk perusahaan, biasanya perlu menyertakan akta pendirian perusahaan. Lalu, dokumen legalitas usaha yang lain, seperti NPWP, SIUP, SITU, TDP atau SKDU. Tidak ada salahnya membuka website bank bersangkutan utnuk mengetahui secara lengkap syarat pengajuan kredit.
  3.  Jangan lupa menyertakan rekening koran tabungan. Biasanya, rekening koran yang dibutuhkan dalam jangka waktu tiga bulan terakhir. Rekening koran ini biasanya sebagai bahan rujukan penghasilan yang diterima setiap bulannya.
  4. Sebelum mengajukan pinjaman ke bank, ada baiknya melakukan investigasi kecil-kecilan, misalnya mencari tahu reputasi bank tersebut. Hal ini bisa dilakukan terhadap beberapa bank sehingga bisa membandingkan antara bank satu dan bank yang lain. Jangan terburu-buru saat memilih bank. Cari tahu kelebihan maupun kekurangannya. Mencari tahu berapa lama proses kredit, mulai dari pengajuan sampai dengan kredit cair.
  5.  Selain melakukan investigasi kecil-kecilan, ada baiknya juga mendengarkan testimoni dari orang-orang yang pernah mengajukan pinjaman ke bank. Hal ini penting sebagai bahan pertimbangan sebab adakalanya apa yang dijanjikan bank tidak sesuai dengan praktik. Sebagai contoh, bank sering memberikan tenggang waktu dua minggu untuk proses kredit, tapi kenyataannya jadwal meleset.
  6.  Cari tahu berapa suku bunga kredit di bank tersebut. Apakah suku bunga flat, fixed atau floating sehingga punya patokan dan bisa memprediksi cicilan per bulannya. Lihat suku bunga kredit di beberapa bank sehingga bisa mendapatkan yang terbaik.
  7.  Perhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk proses kredit tersebut. Untuk kredit pemilikan rumah, misalnya, ada biaya administrasi bank dan notaris.
  8.  Jangan lupa meminta pihak bank untuk memberikan simulasi kredit. Dengan total penghasilan yang ada, berapa kredit yag bisa didapatkan. Kemudian, perhitungkan jangka waktu cicilan kredit tersebut. Pertimbangkan juga, selama jangka waktu pembayaran tersebut, kebutuhan apa yang terbilang besar sehingga bisa mengganggu cicilan kredit. Contohnya, biaya pendidikan anak.
  9.  Memperhitungkan kemampuan bayar adalah hal yang utama. Jangan sampai, setelah kredit disetujui malah pontang-panting membayar angsurannya. Paling tidak, angsuran kredit tidak lebih tinggi dari 30% dari penghasilan.
  10.  Coba cek ke Bank Indonesia untuk mengetahui apakah punya masalah dengan bank atau tidak. Sebagai contoh, punya tunggakan kartu kredit atau tidak. Sebab, hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi bank pemberi kredit. Jika ada masalah, segera selesaikan agar kredit yang diajukan bisa lekas cair.
  11.   Jika kredit yang diajukan sudah berada di tangan, jangan lupa untuk mengalokasikan kredit tersebut sesuai dengan tujuan awal. Jangan sampai, dana yang didapat terbang tak tentu rimbanya.
  12.  Tertiblah membayar cicilan kredit dan jangan menunda-nunda membayar tagihan jika dana memang telah tersedia.

Sumber : Infobank

1 komentar:

hosting murah mengatakan...

wah kartu kredit saya ada 7 di dompet,, udah malas saya apply lagi, tagihan jad makin bengkak kalo byk2 kartu kredit, btw nice info ya thx.

Posting Komentar

Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.