Diawal tahun 2009, sebuah bencana transportasi kembali terjadi di nusantara ini. Sederetan kecelakaan transportasi Indonesia telah menambah daftar panjang kurangnya pihak-pihak terkait (pemerintah, pemilik, penumpang) lalai dengan kondisi alam maupun muatan kapal.
Tanggal 11 Januari 2009, Kapal Motor (KM) Prima Kosong tenggelam di perairan Majene [lokasi yang serupa dengan jatuhnya Adam Air pada Awal 2007) dalam perjalanan Pare-Pare menuju Balikpapan.
Kronologi
Pada hari Minggu, pukul 16.00 Wita, KM Prima Kosong berangkat dari Pelabuhan Parepare, Sulsel ke Balikpapan dengan membawa penumpang sekurangnya 183 orang [beberapa sumber : 200 orang]. Ditengah perjalanan di Perairan Parepare pada Minggu dini hari nasib naas menimpa para penumpang yang berjumlah 200 orang, karena kapalnya tenggelam akibat ombak yang tinggi.
Menurut salah satu korban yang selamat,Salman, mengatakan bahwa hujan deras dan ombak tinggi [hingga 3-5 meter] menyebabkan kapal tenggelam.
“Namun karena hujan deras disertai ombak yang tinggi, kapal tidak bisa dikuasai lagi sehingga tenggelam di tengah perjalanan,” kata Salman.
Nelayan : Selamatkan Korban
Sebanyak 18 orang penumpang dari 200 orang penumpang Kapal Motor Prima Kosong yang terkatung-katung di Perairan Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil dievakuasi oleh nelayan yang berasal dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Salah satu nelayan yang telah menyelamatkan beberapa penumpang kapal naas tersebut adalah Nur Salim. Ia berhasil menyelamatkan 3 penumpang KM Teratai yakni Saharuddin, Daris dan Luther.
Evakuasi dan Pencarian Korban
Untuk membantu melakukan pencarian dan mengevakuasi penumpang KM Teratai sebanyak 182 orang yang belum ditemukan, tim SAR gabungan dari beberapa universitas dan lembaga yang dinamakan Service and Rescue Unit (SRU) segera diturunkan ke lokasi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).
Beberapa keluarga korban yang ditemui di Pelabuhan Samarinda mengaku kecewa sebab hingga Minggu petang, belum ada informasi resmi, baik dari pengelola KM. Prima Kosong maupun pihak Pelabuhan mengenai kepastian tenggelamnya kapal tersebut.
Tragis : Kapal yang Tenggelam Bermesin Mobil
Ternyata KM. Prima Kosong yang tenggelam di perairan Batu Roro, Kabupaten Majene menggunakan mesin mobil. Salah seorang karyawan Pelra (Pelayaran Rakyat) Samarinda yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, KM. Prima Kosong merupakan kapal angkutan sembako termasuk hewan ternak dari pelabuhan Parepare (Sulsel) ke Samarinda (Kaltim). [tragis, bekas angkutan ternak]
Sebelumnya, kapal itu merupakan kapal angkutan penumpang tujuan Samarinda-Parepare milik pengusaha kapal ternama di Samarinda bernama H. Sarapping. Kapal itu akhirnya berganti nama KM. Prima Kosong setelah dijual ke pengusaha sembako di Parepare, H.Muhammadong
“Memang, kapal itu dulunya bernama KM. Teratai Prima Kosong. Tetapi, setelah dijual berganti nama jadi KM. Prima Kosong. Pemilik kapal (H Sarapping) tidak menjual mesinnya sehinga oleh pemilik kapal itu digunakan mesin mobil,“katanya.
“Ketika masih dikelola H.Sarapping, kapal itu berlayar dari Samarinda ke Parepare ataupun sebaliknya hanya menempuh 20 hingga 24 jam. Tetapi sekarang, perjalanannya mencapai dua hari.Jadi, jika kapal itu berangkat dari pelabuhan Parepare Sabtu sore, djadwalkan baru tiba besok pagi (Senin) sekitar pukul 08. 00 wita,”
Selain faktor cuaca, ia menduga, tenggelamnya KM Prima Kosong itu juga disebabkan kelebihan muatan. Karyawan Pelra Samarinda tersebut mengaku, sudah sering mengingatkan pemilik kapal agar mengangkut barang tidak melebihi kapasitas.
“Kapasitas kapal itu hanya 16 ribu sak beras, tetapi sering mengangkut beras hingga 24 ribu sak. Saya sudah pernah mengingatkannya, tetapi dia tidak mengindahkan hingga terjadi musibah ini. Informasi yang saya peroleh dai Parepare, jumlah penumpang KM. Prima Kosong tidak lebih 200 orang, namun jumlah barang yang diangkut sangat besar. Sebenarnya, kapal itu kapal barang tetapi juga digunakan mengangkut orang,”ujarnya.
Referensi Sumber: Antara News, Okezone.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.