Apa jadinya bangsa ini jika proses demokrasi saja tidak berlangsung secara demokratis.
Mungkin masih segar dalam ingatan kita proses demokrasi atau yang lebih kita kenal dengan pemilu yang berlangsung di Jawa Timur beberapa waktu yang lewat,adalah pemilu yang paling rumit yang pernah berlangsung di Indonesia, proses pemilunya diulang hingga akhirnya sang kepala daerah ditetapkan melaui keputusan MK, jika semua pemilu berlangsung demikian tentunya bukan proses demokrasi yang berlangsung tetapi proses penghamburan uang, coba berapa banyak biaya yang habis hanya untuk mencetak ulang kertas suara.
Kini kasus proses demokrasi di Jatim tersebuat mencuat kembali kepermukaan, dalihnya ada proses manipulasi data yang melibatkan KPU ? Apa benar ya ?
Kenapa ya kasus ini mencuat kembali setelah gubernur terpilih ditetapkan, diduga pemalsuan DPT terjadi Sampang dan Bangkalan ?
Tapi ada hal unik yang menggelitik saya nih ?
Kenapa ya Kapolda Jatim terdahulu dicopot dan diganti dengan kapolda baru, sebelumnya mantan Kapolda Jatim nspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja telah menetapkan ketua KPU Jatim sebagai tersangka, tapi olh Kapolda baru Brigjen. Anton Bachrul Alam status tersebut diubah dari tersangka menjadi saksi ?
Menurut Kapolda lama dalam kasus ini cukup banyak intervensi dari Mabes Polri terutama dari Reskrim Polri,wahh. wah.. tak sehat ini ? Menurut mantan Kepala Kepolisian Daerah Jatim Inspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja mengatakan, pemalsuan DPT di Bangkalan dan Sampang diduga mencapai 345.034 orang atau 27,65 persen dari total pemilih yang jumlahnya 1.244.619. Dan sang Perwira Tinggi ini mengundurkan diri karena kecewa diintervensi Mabes Polri saat menangani kasus itu.
Ada apa ya denagn Polri ? dan ada apa dengan Kapolda baru Brigjen. Anton Bachrul Alam ? Kapolda baru menurunkan status tersangka menjadi saksi.
Saya perhatikan nih dibeberapa media massa belakangan ini banyak pemberitaan mengenai sosok Brigjen. Anton Bachrul Alam yang pernah bertugas di Pekanbaru ini sebagai sosok yang agamis, apakah ini hanya pemberitaan untuk sebuah pencitraan yang baik untuk dirinya ? sehingga kasus DPT di Jatim sedikit tertutupi ? Ha..ha..
Menurut saya ya mungkin ini semua kecurangan yang dilakukan secara sistematis oleh institusi negara terkait
Dugaan manipulasi daftar pemilih tetap seperti yang terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur harus dicegah agar tidak terjadi dalam Pemilihan Umum 2009. Praktik-praktik semacam itu dapat merusak dan membahayakan bangunan demokrasi Indonesia.
Mungkin masih segar dalam ingatan kita proses demokrasi atau yang lebih kita kenal dengan pemilu yang berlangsung di Jawa Timur beberapa waktu yang lewat,adalah pemilu yang paling rumit yang pernah berlangsung di Indonesia, proses pemilunya diulang hingga akhirnya sang kepala daerah ditetapkan melaui keputusan MK, jika semua pemilu berlangsung demikian tentunya bukan proses demokrasi yang berlangsung tetapi proses penghamburan uang, coba berapa banyak biaya yang habis hanya untuk mencetak ulang kertas suara.
Kini kasus proses demokrasi di Jatim tersebuat mencuat kembali kepermukaan, dalihnya ada proses manipulasi data yang melibatkan KPU ? Apa benar ya ?
Kenapa ya kasus ini mencuat kembali setelah gubernur terpilih ditetapkan, diduga pemalsuan DPT terjadi Sampang dan Bangkalan ?
Tapi ada hal unik yang menggelitik saya nih ?
Kenapa ya Kapolda Jatim terdahulu dicopot dan diganti dengan kapolda baru, sebelumnya mantan Kapolda Jatim nspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja telah menetapkan ketua KPU Jatim sebagai tersangka, tapi olh Kapolda baru Brigjen. Anton Bachrul Alam status tersebut diubah dari tersangka menjadi saksi ?
Menurut Kapolda lama dalam kasus ini cukup banyak intervensi dari Mabes Polri terutama dari Reskrim Polri,wahh. wah.. tak sehat ini ? Menurut mantan Kepala Kepolisian Daerah Jatim Inspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja mengatakan, pemalsuan DPT di Bangkalan dan Sampang diduga mencapai 345.034 orang atau 27,65 persen dari total pemilih yang jumlahnya 1.244.619. Dan sang Perwira Tinggi ini mengundurkan diri karena kecewa diintervensi Mabes Polri saat menangani kasus itu.
Ada apa ya denagn Polri ? dan ada apa dengan Kapolda baru Brigjen. Anton Bachrul Alam ? Kapolda baru menurunkan status tersangka menjadi saksi.
Saya perhatikan nih dibeberapa media massa belakangan ini banyak pemberitaan mengenai sosok Brigjen. Anton Bachrul Alam yang pernah bertugas di Pekanbaru ini sebagai sosok yang agamis, apakah ini hanya pemberitaan untuk sebuah pencitraan yang baik untuk dirinya ? sehingga kasus DPT di Jatim sedikit tertutupi ? Ha..ha..
Menurut saya ya mungkin ini semua kecurangan yang dilakukan secara sistematis oleh institusi negara terkait
Dugaan manipulasi daftar pemilih tetap seperti yang terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur harus dicegah agar tidak terjadi dalam Pemilihan Umum 2009. Praktik-praktik semacam itu dapat merusak dan membahayakan bangunan demokrasi Indonesia.
17 komentar:
ITULAH INDONESIA......................dari tingkat RT sampai Presiden...kalau dak ada korupsi, manipulasi , Koluisi, namanya bukan INDONESIA.......................Kecuali jika rakyat bersedia melakukan REVOLUSI.....
Indonesia Katanya bangsa besar Cari namanya " Kebenaran" Kok susah sekali Yaa Saya usul nanti dlm kabinet mendatang ada " Menteri Urusan Pembenaran data " (Djoko Sudarmadji)
)8( )8(
)8( )8(
Kita butuh orang muda dan tenaga muda yang kritis seperti anda, bersama partai keren sekali kita pasti bisa.
)8( )8(
)8( )8(
Klo sudah membulatkan tekad tuk ber-DEMOKRASI, maka buanglah yang namanya MANIPULAI...!!!
Memang kita semua lagi "latah" makanya para org2 kuat selalu menyamarkan kebenaran dan membuat yg salah jadi benar
Entah la, apa dah jadi dgn sistem negara kita ni ?????? (RIN)
Entah la, apa dah jadi dgn sistem negara kita ni ?????? (RIN)
Harusnya kita yang jujur aja yah sob...tapi yah...begitulah politik.
thx.
Bagaimana kalo "Mindset" budaya korupsi di Indonesia kita ubah dengan budaya Bebas Korupsi atau Anti Korupsi melalui dunia online. Kita sama-sama kampanyekan Anti Korupsi melalui dunia online biar para insan pengelola negara ikut "care" dengan bangsa ini yang 'masih' merana hidupnya....
wah gile yeee
ini kanda atau dinda kita ya, dari segi umur dinda kita, tapi dari pengalaman dan tulisannya yang kritis antum adalah kanda dan senior kita.. sang reformasi dan fenomenal asal riau yang reformis sejati. btw dipo atau mpo
muke gile. Semakin gile aja indonesie
Lebih baik jadi pengusaha dari pada politikus jadi tak kena imbas moral,paling2 kena imbas moneter dan krisis global
Harus ada menteri telematika diluar depkominfo?
Hehehe... asal jangan Om itu.
kata anak-anak genknya een, abang yang paling kritis diantara mereka, abang juga yang paling bagak siap berkelahi fisik maupun intelektual dengan siapapun..setelah oni baca blog abang,ternyata benar juga.
terus terang saya tdk tau kejadian yang sebenarnya..
tapi biasanya..kalo kejadiannya spt ini, pasti ada apa2nya..
entah kapan Polri bisa berubah..
mencoreng muka sendiri tuh...
DPT MENGGELEMBUNG = PEMILU BY DESIGN
Kalau kita merenung agak sejenak, dalam waktu yang senggang, akan tergambar dalam layar ingatan kita, betapa jelas dan terang lukis kejanggalan penggelembungan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Sebut saja Ali, Dia tetangga terdekatku. Rumah kita bersebelahan berbatas tembok setinggi 2 1/2 meter. Kami tinggal disebuah kota kecil. Ali, nama yang cukup terkenal di kampungku. Warga masyarakat mengenal Ali sebagai simpatisan partai politik. Ali sangat getol meneriakkan suara partainya. Dimanapun ia berada selalu berjalan gagah menjadi magnet pembicaraan orang.
Begitu pula dalam penyusunan DPT. Ali bak magnet bagi pembuatnya. PPK menyebut 2 kali nama Ali. Ali masuk di DPT TPS 1 dan Ali DPT TPS 2.
Dengan demikian tanpa harus melalui jalan yang berliku-liku, karena DPT ganda Ali bebas melampiaskan pilihannya. Dengan 10 jari Ali bisa mencontreng di 2 TPS berbeda.
Inilah salah satu contoh kecurangan. KaLau sudah begini, akankah kita diam seribu basa seakan-akan tidak terjadi sesuatu??!!
Pemilu Indonesia by design.
sumber:http://asyiknyaduniakita.blogspot.com/
Posting Komentar
Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.