20 Maret 2009

ADA APA DENGAN SENAYAN

Mungkin kita semua bertanya ada apa dengan senayan. Senayan ? Senayan yang selama ini kita kenal mungkin stadion senayan yang berubah nama menjadi Gelora Bung Karno, Stadion Senayan yang menjadi home base tim sepak bola nasional kita tim merah putih yang minim dengan prestasi. Ada lagi senayan lain, yaitu gedung rakyat gedung DPR RI yang berlokasi disenayan.

Kini senayan menjadi sebuah primadona, pada pemilu 2009 ini ada 11.301 caleg yang akan memperebutkan 560 kursi di Senayan. Persaingan yang cukup sengit, persaingan pun menjadi sangat ketat di 77 daerah pemilihan (dapil) dengan peluang tidak lebih 5% atau seorang caleg harus bersaing dan mengalahkan 19 caleg lainnya. Ketatnya persaingan dalam kampanye identik dengan besarnya dana yang harus dikeluarkan. Meskipun kemenangan dalam pemilu dipengaruhi banyak faktor image, tokoh, artis, wajah, visi-misi, latar belakang , namun dana kampanye memiliki pengaruh yang cukup besar.

Dengan sistem suara terbanyak pada pemilu 2009, maka seorang caleg tidak hanya bersaing dengan caleg dari partai lain, namun harus bersaing dengan rekan separtainya. Caleg yang berkualitas namun belum dikenali secara luas oleh masyarakat akan sulit terpilih jika tanpa publikasi yang efektif. Lagi-lagi faktor uang yang berbicara.

Apasih yang melatar belakangi para caleg-caleg tersebut untuk berebut ke senayan ? Sebagian besar para caleg yang akan menuju kesenayan tersebut pada saat saya tanyakan kepada mereka melalui ajang pertemanan facebook,mereka menjawab yang sama, mereka menjawab dinda, bung, dan saudara. Saya atau kami ingin terlibat langsung dalam proses pengambil kebijakan untuk kebaikan dan kepentingan bersama dibangsa ini, jawaban yang cukup diplomatis dan sungguh mulia hati kalian jika nantinya benar-benar berbuat demikian. Masa sih tidak ada alasan lain, rela ngabisin uang sampai milyaran hanya untuk menjadi anggota DPR,apakah tidak ada faktor finansial ?
Saya sempat bertanya berapa sih gaji mereka di senayan,setelah saya mencari disearch engine tidak ketemu,tiba-tiba aja sang teman Heri Budiman mengirimi pesan mengenai jumlah penghasilan wakil rakyat disenayan, ternyata luar biasa penghasilan yang mereka terima,saya yakin inilah tentunya yang menjadi alasan utama mereka untuk menuju ke Senayan.

Barangkali ilustrasi gaji anggota DPR Pusat berikut ini bisa membuat kita memahaminya...

Penerimaan anggota DPR terbagi menjadi tiga kategori, yaitu rutin perbulan, rutin non perbulan dan sekali-kali alias jarang.

Rutin perbulan meliputi :
Gaji pokok : Rp 15.510.000
Tunjangan listrik : Rp 5.496.000
Tunjangan Aspirasi : Rp 7.200.000
Tunjangan kehormatan : Rp 3.150.000
Tunjangan Komunikasi : Rp 12.000.000
Tunjangan Pengawasan : Rp 2.100.000
Total Perbulan : Rp 46.100.000
Total Pertahun : Rp 554.000.000

Sedangkan penerimaan nonbulanan atau nonrutin.
Penerimaan gaji ke-13 setiap bulan Juni sebesar : Rp 16.400.000
Dana penyerapan ( reses):Rp 31.500.000
Dalam satu tahun sidang ada empat kali reses jika di total selama pertahun totalnya sekitar Rp 118.000.000.

Sementara penghasilan yang bersifat sekali-kali atau jarang yaitu:
- Dana intensif pembahasan rencangan undang-undang dan honor melalui uji kelayakan dan kepatutan sebesar Rp 5.000.000/kegiatan
- Dana kebijakan intensif legislative sebesar Rp 1.000.000/RUU
Wajar jika mereka mengejar kursi DPR, belum lagi dana pensiunan yang mereka dapatkan ketika tidak lagi menjabat.
Jika dihitung jumlah keseluruhan yang diterima anggota DPR dalam setahun mencapai hampir 1 milyar rupiah

Tidak bisa dipungkiri bahwa besarnya gaji dan tunjangan yang diperoleh oleh tiap anggota dewan (meskipun sering bolos) menjadi faktor penarik terbesar orang-orang mengadu nasib menjadi caleg DPR pada tahun 2009.

Tapi nih yang pasti jumlah orang keterbelakangan mental alias orang gila di tahun 2009 akan bertambah jumlahnya, kita sambut kedatangan para caleg yang gagal dengan menghabiskan uang yang besar di RSJ (he..he..he..) Perasaan stress, depresi, tekanan jiwa hingga sakit jiwa akan menghantui mereka nantinya, tentu kita masih ingat dengan calon bupati Ponorogo 2005-2010 yang masuk rumah sakit jiwa setelah gagal merebut kursi bupati padahal telah mengeluarkan miliaran rupiah

Selamat memilih wakil rakyat dengan cerdas pada tgl 9 April nanti... atau TIDAK MEMILIH JUGA PILIHAN. awas jangan sampai salah pilih... taruhannya masa depan negeri ini...

Tulisan ini spesial buat temanku waty elfandari yang lagi berjuang dengan juru kampanye Partai Golkar untuk berkampanye keliling Riau,semoga misinya berhasil.

9 komentar:

Anonim mengatakan...

Politik itu beragam perlu pemahaman dan kejelian untk melihatnya dari kaca mata kebenaran

Anonim mengatakan...

Tempat yang basah-basah emang bikin orang pada rebutan....Senayan pasti habis keujanan....

ReGiE mengatakan...

waaaaaaaaaah kalau bisa ma gie juga mw ningbrung kesana,,,hehheheheh
ada yang aman ngapa harus cari yang lain...hehehehheh
tp da pasti yang muda gk di percaya kan????

the beauty of riau mengatakan...

@ ReGiE justru yang muda yang harus maju, sudah saatnya yang muda diberi kesempatan untuk berbuat demi bangsa ini.

Anonim mengatakan...

Mantap ri..yang muda yg berkarya he..he

J O N K mengatakan...

waduh, yang daftar 11.000 yang duduk di kursi cuma 500-an ...

wah kira2 menurut pakar kesehatan bener gak ya mas, kalau setelah pemilu bakalan banyak caleg yang jadi gila ... ??

Anonim mengatakan...

mohon doa restu untuk melanjutkan dan teruskan, bangsa ini jauh lebih baik kalau pemuda diberikan kesempatan untuk maju, senior kita sekarang mungkin dulu waktu muda tidak hidup di zaman yg penuh teknologi informasi, istilah kaderisasi hanya sebuah retorika coba saja dari dulu senior mau berkolaborasi bersama kaum muda pasti krisis apapun bisa kita hadapi bersama, masalahnya sekarang kaum feodal masih banyak yang berkuasa telah meracuni semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, saya berharap nantinya parlemen kita harus di isi oleh kaum muda yang berusia di bawah 40tahun, dan setelah itu mereka berhak untuk menduduki tempat politis di daerahnya sebelum melangkah ke senayan. Karena analisa saya telah dibuktikan saat ini untuk kampanye dengan usia saya 30 tahun telah menghabiskan tenaga yang besar apalagi kalau usia saya 50 tahun, mohon kepada para senior untuk jangan memaksakan fisik disaat usia senja karena akan menambah kehancuran bangsa yang kita cintai ini, maaf kata2 ini lahir setelah saya menjalani kampanye di kabupaten rohul saya mengerti kemampuan finansial sangat dibutuhkan tapi akan lebih baik untuk para senior mencari kader yang tepat untuk kemajuan bangsa, bangsa Indonesia telah berubah ke arah kemajuan untuk kesejahteraan rakyat.

Anonim mengatakan...

PDK = Pasti Kupilih Dikau
PDK = Psps Dipuncak Klasemen
PDK = Partai Dunsanak Kito

Behubung kito samao-samo orang rongat eri, dikau wajib pilih abangmu ini tanggal 9 April nanti

Unknown mengatakan...

wah menarik

Posting Komentar

Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.