15 September 2010

Kisah Penebang Kayu

Sebuah cerita tentang seorang penebang kayu yang menebang kayu dengan kapaknya. Setiap hari dia menebang kayu untuk dijual. Setiap pagi dia pergi kehutan dan pulang menjelang matahari terbenam. Sesampai di rumah dia istirahat untuk menunggu hari esok, saat matahari terbit untuk kembali pergi ke hutan menebang kayu.Hal tersebut dia lakukan terus menerus tanpa henti. Namun lama kelamaan hasil tebangannya mulai menurun. Lambat tetapi pasti, kayu yang dia bawa pulang berkurang terus dari hari ke hari. Melihat hasil yang berkurang terus menerus, dia memutuskan untuk menambah jam kerjanya. Dia pergi lebih pagi dan pulang lebih sore.

Awalnya, dengan penambahan jam kerja tersebut, hasil tebangannya sedikit bertambah. Namun setelah beberapa lama berkurang kembali seperti semula, seakan penambahan waktu tidak ada gunanya. Bahkan suatu waktu hasil tebangan yang dilakukan secara lembur hasilnya lebih sedikit dibanding penebangan yang dia lakukan pada saat awal karir dia sebagai penebang kayu.
Sampai suatu saat dia bertemu dengan seorang penebang kayu lainnya. Penebang kayu yang baru dikenalnya itu menggunakan jenis kapak yang sama dan waktu yang digunakan untuk menebang juga sama. Tetapi hasil yang diperoleh penebang tersebut tidak pernah menurun. Ini membuat dia merasa keheranan, mengapa hasil produksinya menurun sementara temannya tidak?

Akhirnya dia menanyakan rahasia kepada teman barunya itu, bagaimana agar hasil tebangannya tidak menurun. Temannya menjawab, bahwa rahasianya sangat sederhana, dia rajin mengasah kapaknya agar selalu tajam. Namun penebang itu menjawab bahwa dia tidak punya waktu untuk mengasah kapaknya, dia sibuk untuk mengejar jumlah produksi agar bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Temannya yang bijak berkata, “Kamu memang menghabiskan beberapa waktu untuk mengasah kapakmu. Tetapi waktu yang kamu gunakan untuk mengasah kapak akan terganti, sebab kamu akan menebang kayu lebih cepat.”

Kita pun sama, kita memiliki “kapak” meski dalam bentuk lain yang harus selalu kita asah agar tetap produktif. Energi kita, jika digunakan akan berkurang, maka kita harus mengisinya kembali. Termasuk juga dengan iman, sering kali turun, maka kita harus menaikan iman kita kembali. Apakah kita merasa tidak punya waktu?

” BEKERJA PINTAR BUKAN BEKERJA KERAS


Kutipan dari Sang Sahabat yang bernama Rahmat seorang pengusaha, pembicara, trainer, dan pemilik serta penulis utama Buletin Mingguan Motivasi Islami.

42 komentar:

eMo Sang Petualang mengatakan...

1 2 3
pertamaXXXxxxxxxxxxx.......

cirux mengatakan...

iy jg yah, kadag kita memaksakan menyelesaikan perkejaan padahal dah capek jadi hasilna jd ngk bisa maksimal

Dinoe mengatakan...

kisah yang penuh makna...

bunga raya mengatakan...

cekcekcekcekcekcek
salut ah ndalem abis maknanay

Ivan Rahmadiawan mengatakan...

Bener bgt mas eri, aku jd nyadar kalu kerja keras itu ada tekniknya, gak hanya mencapai punck nya aja tpi bgmana bsa mendapatkan lbh dr yg d ingin...
Kalu kagak nyambung mav ya ?

eppie-cool mengatakan...

harusnya kita semua sadari akan hal yang dibangun dari cerita ini, saatnya kita diam sejenak dan berpikir bahwa bukan sukses yang dikejar tetapi exellence...menyenangkan singgah di blog sobat.

Kurniadi Bulhani mengatakan...

wah,maknanya ok banget ... memang kita harus selalu memupuknya...semoga kita itiqomah dan selalu di tlolong oleh Allah SWT

anak nelayan mengatakan...

Kita pun sama, kita memiliki “kapak” meski dalam bentuk lain yang harus selalu kita asah agar tetap produktif

ini yang saya suka ..nice artikel sob

Unknown mengatakan...

Lha kalo atlit binaraga itu mas, dia kan ngandelin ototnya buat kerja
itu namanya kerja pake otot apa pake otak?

he..he becanda mas..just intermezzo

Artnya bekerja smart ya mas
bukan sekedar bekerja keras..

Bukan cuma pake otot atau tenaga aja tapi musti pake akal/ pikiran

IHSAN mengatakan...

BEKERJA KERAS


BERFIKIR CERDAS


BERIBADAH IKHLAS

Itdot mengatakan...

bekerja bukan memperlihatkan otot tapi menggunakan otak. biar lebih cepet selesai nya

semar mengatakan...

semangat... semangat....

Thx for inspiring ny day bro :-bd

attayaya mengatakan...

bener juga neh ri
apapun yg telah digunakan pasti bisa aus
termasuk otak kita yg dipake terus menerus, perlu diisi ulang, dicharge, diasah agar selalu mumpuni

Unknown mengatakan...

ini namanya bekerja dg cerdik shg waktu yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin. bisa kerja sambil ngeblog tanpa menurunkan kualitas kerja ya. he he he.....

Penyamun Blogger mengatakan...

tumben nih ada ceramah nisini... tp keren filosofinya bro... sip...

black_id mengatakan...

ngingetin orang bodoh spt aku yang sok sibuk....

posting yang bagus...

roomen mengatakan...

post yg menarik untuk dibaca,, sebuah pencerahan yg bagus sob,, salam kenal sukses selalu....

Waty Elfandari mengatakan...

Bener banget... Artikel nya "berkelas"

Piyen mengatakan...

artikel yang bagus....
bekerja pintar bukan bekerja keras

Ajeng mengatakan...

*manggut-manggut* Nice post.. Ngaca ah,apakah saya sudah seperti itu?

J O N K mengatakan...

wah beneran lho bang, saya baca tulisan ini sambil manggut-manggut,

gak koment lagi, soalnya udah padat banget ceritanya nih, :D ... seef pokoknya, bakalan saya aplikasikan ...

Yanuar Catur mengatakan...

bekerja keras adalah cara bekerja yang pintar

priandhani mengatakan...

Yup! pernah juga denger/baca motivasi seperti di atas.

Atau mas Eri dah pernah nonton film animasi Embro dan Pipo, kurang lebih kisahnya sama seperti kisah di atas.

erik284916 mengatakan...

setuju mas, dengan pesan moralnya.
nice post

joe mengatakan...

tapi orang yang pintar masih kalah dengan orang yang beruntung

IjoPunkJUtee mengatakan...

Sesuatu ku dapat sebagai bahan perenungan,
Apa yang seharusnya kulakukan hingga masa depan yang lebih baik dpat ku raih....

kosong mengatakan...

produktip harus milih milih ya mas
pake otak apa otot?

suwung mengatakan...

hmmm kayak pernah juga dapet nih hehehehehehehe
jangan jangan nipnya sama

suryaden mengatakan...

mending jadi bossnya, gak capek...

buwel mengatakan...

bener mas....Dengan selalu mengasah 'kapak' kita akan mendapatkan kenikmatan beribadah dan bekerja...

verdhira dinanti mengatakan...

dapat di analogikan pada kehidupan yang kita jalani..ketika kita sudah merasa rajin, merasa lebih, merasa pintar dari orang lain dan itu menghasilkan kemaksimalan hasil yang kita dapat, namun ketika kita tidak mengasah bekal yang kita dapat itu dengan mengulang pembelajaran atau pengalaman, yakinlah apa yang kita hasilkan dengan maksimal tadi kan berkurang sedikit demi sedikit sehingga kita merasa apa yang kita miliki semakin habis, dan tertinggal oleh orang lain yang percaya akan kedinamisan hidup n waktu,,, intinya : JANGAN PERNAH MERASA CUKUP DAN BANGGA DENGAN APA YANG TELAH KITA PUNYA DAN DAPATKAN, TAPI COBALAH UNTUK TERUS MEMPERBAHARUI SDM N PENGALAMAN KITA AGAR APA YANG TELAH KITA PERBUAT N PELAJARI D MSA LALU TIDAK HILANG BEGITU SAJA..:)

GUD JOB BG ERI...

bang fiko mengatakan...

Sebuah pencerahan, Bro... Thx..

budiawanhutasoit mengatakan...

betul mas..sering kali 'kapak' kita butuh di asah..karna sering ngedrop..kayak batere HP..hehe

artikel yang bagus..

dwina mengatakan...

keknya pernah denger cerita beginian deh.
btw, bener tuh kalo kerjanya ngoyo alias buru-buru gak pake aturan malah hasilnya jagi nggak maksimal

daniel mengatakan...

slm kenal bro,,cerita yg menarik :D

ellysuryani mengatakan...

Aduh ri, kok udah 35 komen sy br tau. Sorry telat gabung. Nice posting. Analoginya, kl alat (pedang) kt utk bekerja adalah otak, tentu hasil kerja kt gak akan maksimal kl otak kt gak sering2 diasah. Tmn yg disamping sy ini nyeletuk, makanya sering2 ngisi TTS....!?, hah, dasar dia.

Dody Eka Putra mengatakan...

kalo ada cara pintar kenapa nggak, sesuatu hal yang kecil bisa menjadi hal besar untuk yang lainnya

T.Yonaskummen mengatakan...

kalo dipake terus emang lama lama gak tajem lagi, senjata apapun. sama dengan otak dan kemampuan kita emang harus selalu diasah, jangan terus - terusan dipake aja....

reni mengatakan...

Kisah yg inspiratif...!!
Semangat utk terus sharing ya ??

Tisti Rabbani mengatakan...

mmmm..*baca artikel, sambil manggut2..*

otot aja gak cukup tp hrs jg pake otak.. ;D

nice posting eri..

Rumah Islami mengatakan...

bersyukur sekali membaca artikel ini di saat yang tepat...terima kasih telah diingatkan ya

Fanda mengatakan...

Hukum 20/80 perlu kita lakukan disini. Yakni melakukan hal yg menyita wkt 20% tp memberikan hasil 80%.

Posting Komentar

Berikan Komentar terbaik anda, lebih dari satu komen no problem,sekarang zamannya bebas berekspresi.